Laba Bersih Bank Mega Triwulan II 2021 Tumbuh 32 Persen Jadi Rp 1,56 Triliun

Reporter

Antara

Jumat, 30 Juli 2021 09:58 WIB

Bank Mega. Dok.TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mega Tbk menorehkan pertumbuhan laba bersih 32 persen (yoy) pada triwulan II 2021 menjadi Rp 1,56 triliun dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,18 triliun.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan pertumbuhan laba tersebut dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 23 persen (yoy) menjadi Rp 2,4 triliun dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,98 triliun.

"Selain pendapatan bunga bersih, faktor lain yang menjadi penyumbang kenaikan laba Bank Mega diperoleh dari adanya penurunan biaya operasional bank sebesar 9 persen year on year dari Rp 1,7 triliun menjadi sebesar Rp 1,54 triliun sebagai hasil dari program efisiensi dan digitalisasi yang dilakukan bank," ujar Kostaman dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021.

Pada Juni 2021, total aset Bank mengalami kenaikan sebesar 3 persen (ytd) menjadi Rp 115,87 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp 112,2 triliun.

Bank Mega juga mencatatkan pertumbuhan pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar 6 persen (ytd) menjadi Rp 84,07 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp 79,19 triliun.

Hal itu dikontribusi oleh tabungan yang tumbuh sebesar 7 persen (ytd) menjadi Rp 14,73 triliun dan deposito yang juga tumbuh sebesar 7 persen (ytd) menjadi Rp 60,83 triliun.
<!--more-->
Di tengah tantangan perekonomian yang masih terdampak pandemi, Bank Mega berhasil menyalurkan kredit yang hingga Juni 2021 tumbuh sebesar 8 persen (ytd) menjadi Rp 52,46 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp 48,49 triliun.

Penyaluran kredit tersebut dikontribusi oleh kenaikan kredit korporasi sebesar 16 persen (ytd) menjadi Rp30,29 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp26,21 triliun dan kredit komersial yang tumbuh sebesar 3 persen (ytd) menjadi Rp2,28 triliun.

Kostaman mengatakan, perseroan berhasil melakukan efisiensi operasional melalui inovasi digital dan otomasi dengan baik. Hal itu tercermin dari semakin membaiknya rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dimana tercatat pada triwulan II 2021 berhasil turun menjadi 62,05 persen, jauh membaik jika dibandingkan pada posisi yang sama periode tahun sebelumnya sebesar 70,18 persen.

Emiten berkode saham MEGA juga berhasil mencatatkan perbaikan rasio kecukupan modal atau CAR pada triwulan II 2021 menjadi 27,31 persen dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 25,34 persen.

"Pertumbuhan kredit juga diikuti dengan kualitas yang baik, dimana pada triwulan II 2021 NPL gross tercatat turun menjadi 1,26 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,56 persen," kata Kostaman.

Keberhasilan bank dalam perolehan laba juga tercermin pada rasio pengembalian aset atau ROA di mana pada triwulan II 2021 tercatat sebesar 3,45 persen naik dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,93 persen.

Sementara rasio pengembalian ekuitas (ROE) Bank Mega sebesar 19,13 persen, naik dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 15,88 persen.

ANTARA

Baca juga: Laba Bersih Bank Milik Chairul Tanjung Naik jadi Rp 747,24 Miliar

Berita terkait

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

9 jam lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

1 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

1 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

1 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

2 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

3 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

4 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

7 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

7 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya