Top 5 Investor Asing di Indonesia Semester I 2021, Bahlil: Belanda Paten Kali
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 27 Juli 2021 19:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Investasi merekap lima negara dengan realiasi penanaman modal asing (PMA) terbesar di Indonesia sepanjang semester I 2021. Kelima negara investor tersebut adalah Singapura, Hong Kong, Cina, Belanda, dan Korea Selatan.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan posisi PMA ini menggambarkan bahwa modal asing di Indonesia tidak hanya dikuasai oleh negara-negara di Asia.
"Belanda masuk empat besar. Belanda paten kali ini. Tidak ada lagi dominasi Asia-Asia aja, tapi sudah mulai bergeser ke Eropa. Mudah-mudahan tambah bagus," ujar dia dalam konferensi pers virtual, Selasa, 27 Juli 2021.
Kementerian Investasi mencatat realisasi penanaman modal selama semester I 2021 mencapai Rp 442,8 triliun atau naik 10 persen secara year on year. Realisasi PMA mendominasi capaian investasi sepanjang Januari-Juni sebesar 51,6 persen atau Rp 228,5 triliun.
Dari realisasi PMA tersebut, investasi terbesar berasal dari Singapura sebesar 30,1 persen atau US$ 4,7 miliar. Posisi itu disusul Hong Kong dengan capaian investasi US$ 2,3 miliar atau 14,5 persen.
Posisi ketiga ditempati Cina dengan total investasi US$ 1,7 miliar atau 10,7 persen. Sedangkan Belanda yang berada di urutan keempat mencatatkan realisasi penanaman modal US$ 1,3 miliar alias 8,2 persen. Posisi kelima ditempati Singapura dengan realisasi US$ 1,1 miliar atau 6,9 persen.
<!--more-->
Masuknya Belanda ke lima besar negara yang menanamkan modal asing di Indonesia selama paruh pertama 2021 dinilai menjadi penanda baik. "Artinya ini sebuah pesan positif bagi kepercayaan dunia internasional, khususnya Eropa, kepada Indonesia," kata Bahlil.
Meski laju PMA menunjukkan tren pertumbuhan positif, Bahlil mengatakan negara menghadapi tantangan berat pada kuartal III mendatang. Musababnya, Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 sehingga ditengarai kondisi ini akan menimbulkan dinamika terhadap proyek investasi.
"Kita doakan pandemi berakhir dan kita aktivitas bisa kembali paling tidak seperti Mei dan Juni saja sudah bagus, (angka penambahan kasus Covid-19 harian) sekitar 10 ribu ke bawah, biar lebih stabil, biar investor bisa akselerasi. Supaya lebih paten barang (investasi) ini," tutur Bahlil.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA