Moody's Turunkan Peringkat Utang Agung Podomoro Land, Ini Langkah Perusahaan

Sabtu, 24 Juli 2021 08:31 WIB

PT Agung Podomoro Land Tbk. agungpodomoroland.com

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service menurunkan peringkat utang emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. dari sebelumnya B3 menjadi Caa1 dengan outlook negatif. Adapun peringkat utang yang diturunkan adalah obligasi senior senilai US$ 300 juta yang diterbitkan anak usahanya, APL Realty Holdings Pte. Ltd. pada 2 Juni 2017.

Penurunan rating itu disebabkan Moody’s yang berpandangan bahwa likuiditas perseroan akan lemah dalam 12-18 bulan ke depan. Perseroan juga dinilai memiliki leverage yang tinggi.

Adapun obligasi global senior diterbitkan oleh anak usaha Agung Podomoro Land, yakni APL Realty Holdings Pte Lte. Surat utang yang tercatat di Bursa Efek Singapura (SGX) ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari perseroan dan beberapa entitas anak perusahaan.

Per akhir kuartal pertama tahun 2021, rugi bersih periode berjalan Agung Podomoro Land yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut menjadi Rp 289,79 miliar dari periode sama tahun lalu yang rugi Rp 448,56 miliar.

Hingga saat ini, Agung Podomoro Land memiliki 40 anak usaha, 13 entitas dengan kepemilikan tidak langsung melalui anak usaha. Selain itu perseroan juga memiliki 2 entitas asosiasi di bidang properti di Jakarta, Bogor, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan, Batam, Makassar dan Medan.

Advertising
Advertising

Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land, Justini Omas, menyatakan perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan likuiditas dalam merespons penurunan peringkat utang tersebut. Langkah pertama adalah dengan melanjutkan program penjualan yang dapat menarik minat konsumen di masa pandemi.

<!--more-->

Kedua, emiten dengan kode sandi APLN ini juga akan menjual unit-unit persediaan dari proyek-proyek yang sudah selesai atau hampir selesai melalui tim khusus dengan program khusus. "Termasuk memanfaatkan insentif bebas PPN dari pemerintah,” tulis Justini dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, yang dikutip pada Jumat, 23 Juli 2021.

Ketiga, Agung Podomoro Land akan melanjutkan upaya efisiensi di segala bidang, termasuk biaya kepegawaian, biaya umum dan administrasi, biaya penjualan dan promosi, serta menentukan prioritas konstruksi atau pembangunan proyek.

Perseroan, kata Justini, juga sedang berupaya menjual aset terealisasi seperti yang direncanakan. Adapun, APLN berencana menjual lahan industri dan sisa sahamnya di Central Park Mall pada 2021.

Meski begitu, penjualan kedua aset itu diperkirakan mendapat tantangan dari PPKM darurat setelah kasus Covid-19 di Indonesia meningkat. “Hal-hal lainnya sehubungan penjualan kedua aset belum dapat kami ungkapkan kepada publik,” tulis Justini.

Hingga akhir Juni 2021, Agung Podomoro Land membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp 1 triliun, di luar pajak pertambahan nilai (PPN). Angka tersebut melonjak 90 persen dibandingkan dengan pencapaian pada periode serupa tahun lalu yang sebesar Rp 532 miliar.

"Dari total marketing sales, sekitar 79 persen diperoleh melalui penjualan Podomoro Park di Bandung, Podomoro City Deli Medan, Pakubuwono Spring dan Podomoro Golf View di Cimanggis," kata Justini dalam keterangan resmi, Kamis, 22 Juli 2021.

Baca: Dugaan Transaksi Ganjil di Balik Pailit PT Tiphone Mobile Indonesia

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

5 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

6 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

7 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

8 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

9 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

12 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Moody's yang Memberi Indonesia Peringkat Kredit Baa2 dan Membuat Pemerintah Lega

12 hari lalu

Mengenal Moody's yang Memberi Indonesia Peringkat Kredit Baa2 dan Membuat Pemerintah Lega

Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan Soverign Credit Rating (SCR) atau peringkat kredit Indonesia di Baa2

Baca Selengkapnya