Luhut Minta Masyarakat Patuh Protokol Kesehatan: 60 Persen Saja Sudah Luar Biasa

Selasa, 20 Juli 2021 08:57 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko (kanan) berjalan saat mengunjungi lokasi Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa 6 April 2021. Kunjungan kerja Menko Marves bersama Menteri Pertanian, Menteri PUPR dan Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko tersebut dalam rangka untuk memastikan program Food Estate yang dikembangkan di Provinsi Kalimantan Tengah bisa terlaksana dengan baik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan untuk menurunkan laju penularan Covid-19. Luhut mengatakan dukungan masyarakat adalah kunci penanganan pandemi di tengah merebaknya varian virus corona delta.

“Yaitu bagaimana mereka bisa patuh pada protokol kesehatan. Saya tidak minta 100 persen, kalau 60 persen saja sudah luar biasa,“ ujar Luhut dalam keterangannya, Selasa, 20 Juli 2021.

Ia membuat forum diskusi virtual untuk mengajak relawan Covid-19, tokoh publik, dan pihak lainnya memberikan masukan serta saran untuk menangani pandemi Covid-19. Dalam mengambil kebijakan, termasuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, dia mengklaim pemerintah melibatkan masyarakat, akademikus, dan stakeholder yang ahli di bidangnya masing-masing.

Dia berjanji pemerintah akan berupaya menanggulangi wabah, namun harus dengan bantuan masyarakat untuk tetap taat terhadap protokol kesehatan. “Ini semua, kami mendengarkan banyak orang. Kami mendengarkan guru besar FK UI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), asosiasi profesi kedokteran, Universitas Airlangga, UGM (Universitas Gadjah Mada), dan lainnya,“ kata dia.

Untuk penanganan pandemi di sisi hulu, ia berujar, pemerintah akan memenuhi kebutuhan oksigen, obat, tenaga kesehatan, tempat tidur, serta vaksin. Luhut mengklaim kebutuhan oksigen hingga vaksin masih dapat dikendalikan.

Advertising
Advertising

“Di tengah ini (pandemi) relatif bisa kita kendalikan. Masalah rumah sakit atau tempat tidur sekarang kita bangun, Jakarta saja 3.500 atau lebih dan seluruh kota-kota besar sekarang kita bangun tempat-tempat karantina dan pengobatan-pengobatan di ICU,“ kata dia.

Namun untuk obat , Luhut mengakui dalam sebulan ini pemenuhan stoknya terkendala. Musababnya, PT Bio Farma (Persero) sebagai produsen hanya mampu memproduksi 22 juta dosis. "Mulai bulan depan sudah bisa sampai 30-50 juta satu bulan,“ kata Luhut.

Baca Juga: PLN Pasok 12 Ton Oksigen untuk 5 Rumah Sakit di Jawa Tengah

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pemelihara Ikan di Akuarium Air Asin

5 jam lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pemelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

6 jam lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

16 jam lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

3 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

4 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya