Luhut: Saya Ucapkan Terima Kasih Setinggi-tingginya kepada Para Tenaga Kesehatan
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 19 Juli 2021 17:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritikan dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi para tenaga kesehatan yang terus berjuang menangani pandemi Covid-19. Luhut mengatakan tenaga kesehatan adalah pahlawan yang bekerja di garda depan.
“Kepada para tenaga kesehatan, saya ucapkan terima kasih setinggi-tingginya, penghargaan setinggi-tingginya. Anda adalah pahlawan-pahlawan di front line,” tutur Luhut dalam acara Peresmian Rumah Sakit Pertamina Jaya Extensi Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta, Senin, 19 Juli 2021.
Luhut berujar, para tenaga kesehatan bekerja tanpa banyak bicara. Mereka telah berjuang menyelamatkan ribuan nyawa dengan risiko pekerjaan yang sangat tinggi lantaran berada di episentrum penyebaran Covid-19.
Tenaga kesehatan menghadapi risiko kesehatan yang tinggi. Data Relawan LaporCovid-19 per 28 Juni 2021 menunjukkan jumlah kematian tenaga kesehatan pada Juni 2021 mencapai 52 kasus. Itu adalah jumlah tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Sedangkan catatan Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunjukkan, per 25 Juni 2021, kematian dokter di Indonesia pada Juni 2021 mencapai 26 kasus. Jumlah itu naik hampir empat kali lipat dari Mei 2021.
Jumlah kematian perawat pada Juni 2021 juga menunjukkan kondisi serupa. Berdasarkan data Tim Penanganan Covid-19 Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI), angka kematian perawat per 29 Juni 2021 menyentuh 34 kasus, naik drastis dibanding Mei yang sebanyak empat kasus.
<!--more-->
Luhut mengimbuhkan ancaman Covid-19 masih terus berada di depan mata. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, kata dia, baru saja mengumumkan adanya kemungkinan mutasi virus baru dengan tingkat penyebaran yang lebih cepat dan risiko lebih besar.
Karena itu, koordinator yang memimpin pembatasan kegiatan masyarakat di wilayah Jawa dan Bali tersebut meminta masyarakat tidak menghabiskan waktu untuk berdebat. “Kita menghadapi musuh yang tidak terlihat, musuh yang kita enggak tahu maunya ke mana,” ujar Luhut.
Dalam kondisi ini, ia menyebut kebersamaan, solidaritas, persatuan, dan perubahan perilaku dalam menghadapi krisis menjadi hal yang sangat penting. “Kita harus cari kompak, tidak mencari siapa salah siapa benar, siapa paling berprestasi siapa yang tidak. Semau adalah kerja tim, semua untuk kita dan NKRI,” ujar Luhut.
BACA: Kemungkinan Varian Baru Corona, Luhut: Tak Bisa Habiskan Waktu untuk Berdebat
FRANCISCA CHRISTY ROSANA