Kemungkinan Varian Baru Corona, Luhut: Tak Bisa Habiskan Waktu untuk Berdebat

Senin, 19 Juli 2021 16:06 WIB

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan meninjau Rumah Oksigen Gotong Royong yang diinisiasi GoTo, Kadin dan Samator Group

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung kemungkinan adanya varian baru virus corona dengan tingkat penyebaran yang lebih cepat dan risiko infeksi yang lebih besar. Kemungkinan mutasi virus baru itu sebelumnya telah disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

WHO sudah umumkan kemungkinan ada varian barau dengan tingkat lebih cepat lagi dan infeksi lebih kuat lagi. Kita menghadapi ancaman ke depan. Jadi kita tidak bisa habiskan waktu untuk berdebat. Yang penting kita bekerja hadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk ke depan,” ujar Luhut dalam Peresmian Rumah Sakit Pertamina Jaya Extensi Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta, Senin, 19 Juli 2021.

Luhut mengatakan Indonesia menghadapi ancaman pandemi Covid-19 ke depan dengan musuh berupa virus yang tidak terlihat. Menurut Luhut dalam kondisi ketidakpastian, diperlukan kebersamaan, soladaritas, persatuan, dan perubahan perilaku untuk menghadapi krisis yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini.

Dia pun menyebut berbagai pihak harus kompak. “Tidak mencari siapa salah siapa benar, siapa paling berprestasi, siapa yang tidak. Semua adalah kerja tim, semua untuk kita dan NKRI,” tutur Luhut.

WHO sebelumnya mengingatkan kemungkinan munculnya varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya akan menyebar ke seluruh dunia. Penyebaran varian baru ini dikhawatirkan akan mempersulit penghentian pandemi.

Advertising
Advertising

Pengumuman itu merupakan berita buruk di saat beberapa negara sedang memerangi gelombang infeksi baru virus covid-19 varian Delta. Varian ini pertama kali diidentifikasi di India.

"Pandemi belum selesai," kata Komite Darurat WHO Didier Houssin dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, 15 Juli 2021, setelah pertemuan sehari sebelumnya.

Adapun saat ini, empat varian Covid-19 yang mendominasi pandemi global adalah varian Alpha, Beta, Gamma, dan varian Delta yang menyebar dengan cepat. Selain empat varian tersebut, WHO memperingatkan bahwa yang lebih buruk bisa terjadi di masa mendatang.

"Kemungkinan kuat munculnya dan penyebaran global varian baru yang mungkin lebih berbahaya dan lebih menantang untuk dikendalikan," ujar Houssin. WHO menyatakan varian yang harus mendapat perhatian lebih ketika lebih menular, lebih mematikan dan tak mempan terhadap vaksin.

BACA: Ucapan Luhut Soal Penanganan Covid-19: dari Klaim Terkendali hingga Minta Maaf

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | THE STRAIT TIMES

Berita terkait

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

8 jam lalu

Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji Jaga Ketahanan Fisik Jemaah

Gerakan Senam Haji dikemas untuk menjaga kebugaran dan ketahanan fisik jemaah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

3 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

4 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

4 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

5 hari lalu

Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Baca Selengkapnya