Terkini Bisnis: Perintah Jokowi, Tol Layang MBZ, hingga Kurs Rupiah
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Jumat, 16 Juli 2021 12:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat pagi hingga siang, 16 Juli 2021 dimulai dengan Jokowi yang memerintahkan kementerian untuk membuka tempat diklat menjadi lokasi isolasi mandiri atau isoman. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 Luhut Binsar Pandjaitan.
Selanjutnya berita tentang ditutupnya tol layang Elevated Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) mulai pukul 00.00 WIB, Jumat. Penutupan sementara dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu informasi tentang rupiah yang berpotensi melemah seiring dengan meningkatnya kasus harian Covid-19 di Indonesia.
Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Luhut Sebut Jokowi Perintahkan Kementerian Buka Tempat Diklat jadi Lokasi Isoman
Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada perintah terbaru dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada kementerian dan lembaga.
Jokowi meminta tiap kementerian dan lembaga untuk menyediakan lokasi isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Kementerian bisa memanfaatkan diklat dan wisma yang mereka miliki.
"Ini baru diperintah kemarin dan kami harap akan segera jalan," kata Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan perintah tersebut dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021.
Menurut Luhut, kebijakan ini bisa dijalankan karena masing-masing kementerian juga sudah memiliki dana Covid-19. Selain itu, penyediaan lokasi isolasi mandiri atau isoman masing-masing bertujuan agar tidak terlalu membebani lokasi isolasi pusat.
Ini adalah satu upaya yang dilakukan untuk pemenuhan tempat tidur bagi pasien Covid-19. Sebelumnya, beberapa pasien telah kesulitan mengakses tempat tidur di Rumah Sakit (RS) karena tingginya permintaan.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
2. Per Hari Ini, Jalan Tol Layang MBZ Ditutup Sementara
Tol Layang Elevated Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) ditutup sementara mulai hari ini, Jumat, 16 Juli 2021, pukul 00.00 WIB. Penutupan ini sebagai bentuk pengetatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat menjelang Idul Adha.
Kebijakan tersebut berlangsung sampai 22 Juli 2021 pukul 24.00 WIB. “Kami akan menutup seluruh akses masuk dan keluar, baik untuk yang ke arah Cikampek maupun ke arah Jakarta,” ujar Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) George I.M.P Manurung dalam keterangannya, Kamis, 15 Juli 2021.
Penutupan jalan Tol MBZ itu mengacu pada Surat Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: BM.07.02-P/595 tertarikh 15 Juli 2021 dan Surat Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: B/211/VII/OPS.1.1/2021/Korlantas tertarikh 14 Juli 2021. Dengan kebijakan ini, jalan layang akan kembali beroperasi normal pada 23 Juli 2021 pukul 00.01 WIB.
Geroge mengatakan Jasa Marga mendukung upaya pencegahan penyebaran penularan Covid-19. Perseroan berharap penutupan jalan yang semula bernama Tol Layang Jakarta - Cikampek (Japek) ini dapat mengendalikan mobilisasi masyarakat dari dan ke Jabodetabek selama Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.
“Kepada pelaku perjalanan di sektor esensial dan kritikal kategori dikecualikan dalam masa PPKM Darurat ini kami imbau untuk dapat menggunakan Jalan Tol Jakarta - Cikampek bawah untuk dapat melanjutkan perjalanan dari dan atau menuju Cikampek,” ujar George.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
3. Indonesia Tertinggi Kasus Harian Covid-19, Rupiah Berpotensi Melemah
Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan berpeluang terkoreksi dibayangi kasus baru Covid-19 yang terus meningkat.
Pada pukul 10.14 WIB, rupiah melemah 47 poin atau 0,33 persen ke posisi Rp 14.530 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.483 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini dengan kondisi kasus baru Covid-19 yang meninggi di dunia dan di Indonesia," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 16 Juli 2021.
Ariston menyampaikan kenaikan kasus tersebut dikaitkan dengan potensi perlambatan ekonomi karena kebijakan pembatasan aktivitas ekonomi oleh pemerintah guna mengendalikan pandemi.
Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) memperingatkan potensi gelombang ketiga di dunia bila tindakan pencegahan tidak dilakukan."Kasus baru Covid-19 di Indonesia masih menciptakan rekor baru dan ada potensi pekan darurat diperpanjang yang tentunya akan memberikan tekanan ke perekonomian," ujar Ariston.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: 5 Ucapan Luhut soal Penanganan Covid, dari Terkendali hingga Sulit Dikendalikan