IHSG Ditutup Melemah, Samuel Sekuritas Soroti Saham Bank Harda dan MNC Studios

Rabu, 7 Juli 2021 16:18 WIB

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sedikit menguat di sesi kedua hari ini dan menutup sesi di level 6.044. Level itu 13 poin lebih tinggi dari angka penutupan di sesi pertama yang sebesar 6.031. Namun, jika dibandingkan penutupan sebelumnya, IHSG hari ini ditutup melemah 0,05 persen, di mana penutupan sebelumnya di level 6.047,1.

"Sebanyak 232 saham menguat, 279 saham melemah, dan 147 saham stagnan pada perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi sebesar Rp 13,6 triliun," kata analis Samuel Sekuritas Indonesia M Alfatih dalam keterangan tertulis Rabu, 7 Juli 2021.

Di akhir sesi kedua hari ini tercatat jual bersih asing sebesar Rp 88,3 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 100,7 miliar.

Saham yang paling banyak dibeli asing di pasar reguler, yaitu BMRI (Rp 120,2 miliar), AGRO (Rp 87,9 miliar), dan ASII (Rp 74,8 miliar). Saham yang paling banyak dijual asing di pasar reguler, yaitu BBCA (Rp 83,9 miliar), BBRI (Rp 76,5 miliar), dan BFIN (Rp 63,1 miliar)

Indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) berhasil melewati indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) dan menjadi indeks sektoral dengan kenaikan tertinggi pada sesi kedua hari ini (+0,9 persen). Selain trio saham emiten rumah sakit (BMHS, PRIM, dan SRAJ) yang memang sudah melejit sejak sesi pertama tadi, indeks ini didorong oleh saham emiten pemilik laboratorium Prodia, Prodia Widyahusada (PRDA), yang melejit di sesi kedua ini setelah sempat menurun di sesi pertama tadi. PRDA sendiri menutup sesi kedua hari ini dengan kenaikan +10,7 persen di level Rp 7.500 per saham.

Reli panjang saham bank milik Chairul Tanjung, Bank Harda International (BBHI) akhirnya terhenti hari ini, dan harganya sempat jatuh ke titik ARBnya sebelum menutup sesi di titik Rp 4.660 per saham (-6,8 persen).

Meski demikian, saham beberapa bank mini lainnya justru menunjukkan pergerakan yang positif hari ini, diantara AGRS (+34,1 persen), BBYB (+13,2 persen) dan AGRO (+12,1 persen).

Satu saham lain yang gerakannya menarik hari ini adalah saham anak usaha MNC, MNC Studios International (MSIN), yang masih terus melejit di hari kedua pasca suspensi oleh BEI. MSIN menutup hari ini dengan kenaikan +21,9 persen di level Rp 595 per saham.

Lima besar top gainer atau menguat paling tinggi hari ini, yaitu BOSS (+34,2 persen ke Rp 94 per saham), AGRS (+34,1 persen ke Rp 224 per saham), BMHS (+25 persen ke Rp 530 per saham), KONI (+25 persen ke Rp 1.125 per saham), dan LMSH (+25 persen ke Rp 625 per saham)

Sedangkan lima besar saham yang melemah paling dalam atau top loser hari ini, yaitu NICK (-6,9 persen ke Rp 296 per saham), SCNP (-6,8 persen ke Rp 434 per saham), JECC (-6,8 persen ke Rp 7.150 per saham), BIKA (-6,8 persen ke Rp 300 per saham), dan BBHI (-6,8 persen ke Rp 4.660 per saham).

HENDARTYO HANGGI

Baca juga: IHSG Melemah 0,25 Persen, Samuel Sekuritas: Seiring Makin Ganasnya Covid-19


Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya