Pilot berada di ruang kemudi pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900neo bercorak khusus yang menampilkan visual masker pada bagian moncong pesawat di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 1 Oktober 2020. Pemberian gambar masker pada pesawat merupakan dukungan Garuda Indonesia terhadap program edukasi pemerintah melalui kampanye 'Ayo Pakai Masker'. ANTARA/Muhammad Iqbal
TEMPO.CO, Jakarta – Tiga bank badan usaha milik negara (BUMN) menyetujui perpanjangan atau restrukturisasi pinjaman PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Tiga bank tersebut adalah BNI, BRI, dan Bank Mandiri.
“Proses negosiasi untuk perpanjangan atau restrukturisasi pinjaman bank dilakukan dengan seluruh kreditur dengan beberapa hasil yang diperoleh berdasarkan persetujuan bank tersebut,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio seperti tertulis dalam laporan keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, 25 Juni 2021.
Prasetio menjelaskan, BRI dan BNI sepakat mengkonversi sebagian pinjaman jangka perseroan pendek menjadi pinjaman jangka panjang. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada 2026.
Sedangkan Bank Mandiri memberikan persetujuan restrukturisasi pinjaman melalui perpanjangan pinjaman sampai Desember 2021. Bank Mandiri juga menangguhkan kewajiban clean-up pinjaman.
Selain bank-bank himbara, Prasetio mengatakan bank-bank non himbara setuju untuk memberikan perpanjangan pinjaman. Garuda tengah menanggung beban utang sebesar Rp 70 triliun (per Mei 2021). Utang Garuda terus bertambah hingga Rp 1 triliun per bulan.
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
1 hari lalu
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.