BEI Minta Multipolar Jelaskan Lonjakan Jumlah Pemegang Saham Publik

Senin, 14 Juni 2021 18:14 WIB

PT Multipolar Tbk. multipolar-group.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan manajemen PT Multipolar Tbk. atas lonjakan jumlah pemegang saham publik dalam rentang waktu sebulan.

Berdasarkan laporan bulanan registrasi efek per 30 April 2021, jumlah pemegang saham publik dari perusahaan berkode saham MLPL ini bertambah 5.598 pihak menjadi 14.653 pihak. Padahal per 31 Maret 2021, jumlah pemegang saham publik perusahaan itu adalah 9.055 pihak.

"Mohon penjelasan atas peningkatan jumlah pemegang saham publik tersebut," seperti dikutip dari surat BEI ke manajemen MLPL. Surat tersebut kemudian dijawab pada hari ini, 14 Juni 2021.

Manajemen MLPL kemudian menjelaskan bahwa data pemegang saham yang disampaikan di atas konsisten dengan data yang dimiliki perseroan. Multipolar juga menjelaskan belum memiliki informasi penting yang memengaruhi fluktuasi sahamnya.

Sebelumnya Multipolar sudah menyampaikan rencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback maksimal 10 persen atau 1.463.963.247 (1,46 miliar) saham. Manajemen MLPL juga secara berkesinambungan mencari peluang-peluang divestasi untuk memonetisasi investasi yang dilakukan sebelumnya untuk meningkatkan shareholder value.

Advertising
Advertising

Saham entitas Grup Lippo ini sudah dihentikan perdagangannya untuk sementara atau suspensi sejak 8 Juni 2021 di pasar reguler dan pasar tunai. Sebelum disuspensi untuk kedua kalinya ini, saham MLPL meroket hingga 850,7 persen menjadi Rp 675 sejak awal tahun dengan kapitalisasi pasar tercatat Rp 9,88 triliun.

Pada Kamis pekan lalu, manajemen Multipolar menyatakan menyiapkan dana maksimal Rp 425 miliar untuk pembelian saham kembali (buyback). Adapun harga maksimal buyback adalah Rp 720 per saham. Buyback direncanakan dilakukan mulai 21 Juli 2021 hingga 20 Januari 2023.

Agenda ini bakal dilaksanakan seusai mendapat persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Multipolar pada 19 Juli 2021. "Perseroan memandang bahwa harga saham perseroan saat ini belum mencerminkan nilai/kinerja perseroan yang sesungguhnya, terutama dengan mempertimbangkan potensi nilai perseroan di masa yang akan datang," kata manajemen MLPL.

BISNIS

Baca: Harga Sahamnya Melejit 850 Persen, Begini Penjelasan Multipolar ke BEI

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif baDiperdagangkan

18 menit lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif baDiperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

10 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya