Punya Saham Big Caps? Simak Dampak Aturan Free Float

Senin, 14 Juni 2021 16:20 WIB

Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,66 persen atau 106,76 poin ke level 6.307,13. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Mulai awal Juli 2021 mendatang, Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai mengatur ulang pembobotan indeks yang ada di pasar modal dengan menggunakan metodologi free float atau berdasarkan saham yang beredar.

Akan ada 29 indeks yang menyesuaikan bobotnya, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang paling banyak digunakan di Indonesia. IHSG sendiri akan mulai menerapkan metode tersebut pada Oktober 2021 mendatang.

Berdasarkan laporan alokasi aset Mirae Asset Sekuritas Indonesia pada bulan Juni 2021, ditemukan bahwa dengan penerapan metodologi free float tersebut dua saham dengan kapitalisasi pasar terbesar, yaitu BBCA dan BBRI, bobotnya terhadap IHSG akan diubah hingga batas maksimum 9 persen.

“Kami menemukan bahwa dua saham dengan kapitalisasi pasar terbesar, yaitu BBCA dan BBRI, harus melihat bobotnya terhadap IHSG yang diubah hingga batas maksimum 9 persen,” tulis Hariyanto Wijaya dalam laporan alokasi aset Mirae Asset Sekuritas, dikutip Minggu 13 Juni 2021.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan kapitalisasi pasar terbesar akan mengalami penyusutan bobot sebesar 2,3 persen berdasarkan perhitungan Hariyanto. BBCA sendiri kini memiliki bobot sebanyak 11,3 persen.

Advertising
Advertising

Sedangkan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) justru akan mengalami peningkatan bobot sebesar 1,6 persen dari yang saat ini memiliki bobot sebesar 7,4 persen. Angka tersebut didapatkan Hariyanto setelah mengubah metodologi pengindeksan yang digunakan IHSG saat ini yaitu 'pembobotan berdasarkan kapitalisasi pasar' menjadi 'disesuaikan dengan saham yang beredar'.

<!--more-->

Hariyanto menjelaskan metodologi yang diterapkan IHSG akan didasarkan pada porsi saham tanpa warkat yang dimiliki oleh investor publik, yaitu kurang dari 5 persen dan tidak termasuk saham milik manajemen dan saham obligasi.

Selain itu, setiap saham di IHSG akan dikenakan batasan bobot 9 persen. Adopsi metodologi ini sendiri akan dilaksanakan secara bertahap dalam tiga tahap. Hariyanto mengungkapkan menjelang implementasi metode free float, saham-saham big caps dengan komposisi publik yang kecil diperkirakan bobotnya akan turun.

Dia mencontohkan saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dengan kapitalisasi pasar 140,16 triliun dengan kepemilikan saham publik sebanyak 7,5 persen diperkirakan akan turun bobotnya sekitar 1,6 persen. Di mana sebelum free float memiliki bobot 2,1 persen, yang akan berubah menjadi 0,5 persen. Oleh karena

itu saham tersebut akan mengalami tekanan jual atau selling pressure. “Menjelang implementasi adopsi pertama kali metode free float, saham-saham big caps dengan komposisi publik yang kecil seperti HMSP yang diperkirakan akan turun bobot nya,” ujar Hariyanto saat dihubungi Bisnis.

BACA: IHSG Ditutup di 6.080, Samuel Sekuritas: Saham Bank Melemah, Properti Melejit

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

4 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

6 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

7 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya

Masih Dibuka Pendaftaran Beasiswa BCA, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

9 hari lalu

Masih Dibuka Pendaftaran Beasiswa BCA, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Simak di sini syarat beasiswa BCA.

Baca Selengkapnya

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

9 hari lalu

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.

Baca Selengkapnya

BCA Tidak Operasional Kantor Cabang Hari Ini

9 hari lalu

BCA Tidak Operasional Kantor Cabang Hari Ini

BCA mengumumkan tidak melayani operasional kantor cabang hari ini Jumat, 10 Mei 2024 dalam rangka hari libur Kenaikan Yesus Kristus 2024.

Baca Selengkapnya

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

10 hari lalu

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.

Baca Selengkapnya