Terkini Bisnis: Potensi Ekonomi 31 Ribu Pesantren hingga Dua Kereta Baru PT KAI
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 13 Juni 2021 13:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi bisnis sejak pagi hingga siang ini Ahad 13 Juni 2021, dimulai dari rencana Airlangga membidik potensi ekonomi syariah di 31 ribu pesantren di seluruh Indonesia dan PT KAI meluncurkan dua kereta baru, Kereta Baturraden Ekspres dan KA Nusa Tembini.
Selain itu ada juga berita tentang Erick Thohir mengunjungi Laboratorium Fiber Optik SMK Tasikmalaya dan Kementerian Keuangan menegaskan kebijakan Pajak bukan untuk menyusahkan masyarakat menyusul wacana PPN Sembako. Berikut berita empat berita terkini sepanjang siang ini:
1. Airlangga Bidik Potensi Ekonomi Syariah 31 Ribu Pesantren
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan potensi ekonomi pondok pesantren di Indonesia sangat besar. Saat ini, kata dia, jumlah pesantren di Indonesia pada Triwulan I-2021 sebanyak 31.385 ponpes dengan jumlah santri sekitar 4,29 juta orang,
Dari jumlah tersebut, Airlangga menyebut 44,2 persen di antaranya memiliki potensi ekonomi. Sehinga diharapkan, semua pesantren dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM halal Indonesia.
“Kolaborasi dalam membangun ekosistem syariah berbasis ponpes perlu dilakukan baik antara regulator maupun stakeholders," kata Airlangga keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 13 Juni 2021.
<!--more-->
2. KAI Luncurkan Kereta Baru, KA Baturraden Ekspres dan KA Nusa Tembini
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI akan meluncurkan dua kereta baru. Pertama, KA Baturraden Ekspres relasi Bandung-Purwokerto PP via Cikampek pada 25 Juni 2021. Kedua, KA Nusa Tembini relasi Cilacap-ogyakarta PP pada 2 Juli 2021.
Pada tahap awal, kedua Kereta Api ini akan dioperasikan pada setiap hari Jumat dan Minggu. Untuk KA Baturraden Ekspres beroperasi pada 25 dan 27 Juni serta 2 dan 4 Juli 2021. Sementara KA Nusa Tembini beroperasi pada 2, 4, 9, dan 11 Juli 2021.
“Peluncuran 2 KA baru ini kami tujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sehingga semakin banyak alternatif pilihan bepergian menggunakan kereta api,” kata VP Public Relations PT KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 13 Juni 2021
3. Kunjungi Lab Fiber Optik SMK Tasikmalaya, Erick Thohir: Persiapan SDM Masa Depan
Menteri BUMN Erick Thohir mengecek laboratorium fiber optik yang ada di SMK Terpadu Al Ikhwan di Setianagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Laboratorium ini adalah fasilitas praktik di sekolah tersebut yang didukung oleh PT Telkom dan Telkom Akses.
Fasilitas laboratorium fiber optik ini sudah lengkap dan sesuai standar sertifikasi Teknik Instalasi Fiber Optik (TIFO). Sehingga, lab ini dapat go live dengan koneksi jaringan telepon.
<!--more-->
“Adanya laboratorium fiber optic menjadi sangat penting bagi kita semua untuk mempersiapkan sumber daya manusia masa depan yang terdidik dan siap membangun bangsa melalui penguasaan teknologi," kata Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 13 Juni 2021.
4. Kemenkeu: Kebijakan Pajak Bukan untuk Menyusahkan Masyarakat
Staf Ahli Pengawasan Pajak Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti mengatakan pajak digunakan bukan untuk menyusahkan masyarakat.
"Contoh nyata adalah ketika adanya pandemi Covid19, pemerintah dengan cepat mengambil keputusan untuk membebaskan pajak bagi UMKM dan memberikan kelonggaran atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) bagi karyawan yang bekerja pada perusahaan terdampak Covid19," kata Frans dalam akun Facebooknya, Sabtu, 13 Juni 2021.
Insentif pajak lainnya antara lain juga diberikan dalam bentuk diskon pembayaran cicilan pajak PPh pasal 25 bagi perusahaan yang terdampak pandemi Covid19, pembebasan PPh Pasal 22 impor dan lain-lain. Dapat terlihat bahwa kebijakan perpajakan sangat pro kepada rakyat yang sedang kesusahan.
Hal itu sekaligus merespons kehebohan masyarakat tentang adanya berita pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap sembako dan juga fasilitas pendidikan sesungguhnya sangat wajar.