Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Rapat tersebut membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan suhu bumi pada 2030 diprediksi akan tetap naik 3,2 derajat Celsius lebih hangat dibandingkan kondisi pra-industrialisasi. Situasi ini tetap akan terjadi sekalipun semua negara di dunia melaksanakan Nationally Determined Contributions (NDC) mereka masing-masing.
"Itu tidak lama, kalau kita bicara dalam jangka kurang dari satu dekade," kata Sri Mulyani dalam diskusi Climate Change Challenge Universitas Indonesia pada Jumat, 11 Juni 2021.
Menurut dia, prediksi tersebut mencuat dalam Paris Agreement. "Kalaupun semua negara ikuti NDC-nya ternyata dunia tidak akan terhindar dari kenaikan suhu," kata dia.
NDC adalah salah satu poin dalam Paris Agreement, kesepakatan yang telah diratifikasi Indonesia lewat UU Nomor 16 Tahun 2016. NDC lahir agar setiap negara berkontribusi untuk menurunkan emisi mereka masing-masing dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.
Sri Mulyani juga mengatakan angka 3,2 derajat Celsius ini berarti lewat batas yang bisa ditahan atau dilalui oleh bumi. Para ahli, kata dia, menyebut batasnya hanya 1,5 sampai 2 derajat Celsius saja, dibandingkan kondisi pra-industralisasi.
Sedangkan saat ini, kata dia, suhu bumi sudah naik 1,1 derajat Celsius lebih hangat dibandingkan kondisi pra-indutrialisasi. Data ini mengacu pada Laporan UN Environment Programme (UNEP) soal kesenjangan emisi. <!--more--> Untuk itulah, Sri Mulyani menyebut ancaman perubahan iklim ini sangat dahsyat. "Tidak ada demarkasi border dalam perubahan iklim," kata dia.
Hari ini, dia menyebut konsekuensinya pun sudah mulai dirasakan. Terutama, frekuensi hujan dan bencana hidrometeorologi yang kian meningkat.
Akibatnya, masyarakat dunia harus beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah ini. "Atau aktif memitigasi risiko," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.