Cerita Mitra GoSend yang Protes ke Gojek: Kok Bisa-bisanya Mangkas Insentif Kami
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 9 Juni 2021 20:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah driver atau mitra pengemudi layanan pengantaran barang, GoSend Sameday Delivery di Gojek, mengkritik kebijakan penyesuaian insentif yang dilakukan perusahaan. Para pengemudi ini keberatan dengan kebijakan tersebut dan kini sedang mogok kerja dengan cara off bid dari 8 sampai 10 Juni 2021.
"Kok bisa-bisanya gitu mangkas insentif kami, loh yang narik bener-bener (kami)," kata Yulianto, perwakilan pengemudi GoSend Jabodetabek saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 8 Juni 2021.
Tak hanya itu, para driver juga mengkritik program mitra teladan yang disiapkan perusahaan, lewat pemberian sejumlah hadiah. Bagi dia, penghargaan harus diberikan bagi driver yang menyelesaikan pengantaran dengan benar.
Contohnya, mitra yang menyelesaikan pengantaran paket 15 sehari, maka dapat insentif Rp 100 ribu. "Harusnya kan nyari mitra teladan yang kayak gitu, kenapa ini malah mangkas insentif?" kata dia.
Polemik soal penyesuaian insentif ini bermula dari beredarnya rilis di media sosial soal aksi mogok mitra Gosend pada Selasa, 8 Juni 2021. Alasannya yaitu karena perubahan skema insentif disebut merugikan para mitra.
Dalam rilis yang beredar, disebutkan bahwa insentif untuk 5 pengantaran sebesar Rp 10 ribu dan 15 pengantaran Rp 100 ribu. Lalu setelah penyesuaian jadi Rp 1000 per pengantaran untuk 1-9 pengantaran. Lalu Rp 2.500 per pengantaran ketika sampai 15 lebih.
Gojek membenarkan ada penyesuaian insentif agar lebih banyak mitra Gosend yang mendapatkan insentif untuk setiap pengantaran paket. Tapi tidak ada keterangan, rincian insentif yang kini berlaku.
"Kebijakan ini merupakan langkah untuk lebih memeratakan jumlah mitra yang dapat memperoleh insentif tersebut, sehingga semakin banyak mitra yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan di masa pemulihan pandemi," kata VP Corporate Communications Gojek Audrey Petriny saat dihubungi di Jakarta, Senin, 7 Juni 2021.
<!--more-->
Audrey menceritakan bahwa saat ini ada dua komponen pendapatan mitra Gosend. Pertama, pendapatan dasar yang dihitung dari tarif pokok per jarak tempuh pengantaran. Kedua, insentif per jumlah paket yang dikirim.
Untuk komponen pertama, Audrey menegaskan besarannya masih sama. "Tidak ada perubahan sama sekali terhadap skema pendapatan dasar per jarak tempuh," kata dia.
Penyesuaian hanya dilakukan pada komponen kedua yaitu skema insentif. Selama ini, insentif hanya diberikan kepada mitra Gosend yang mengantar minimal 5 paket sehari.
Walhasil, mitra yang hanya mengantar 3 sampai 4 paket sehari, tidak mendapatkan insentif. Mereka hanya mendapatkan pendapatan dasar dari tarif pokok per jarak tempuh.
Tapi dengan skema baru, insentif diberikan untuk setiap pengantaran paket. Sehingga, mitra yang hanya mengantarkan 1 sampai 2 paket sehari sudah bisa mendapatkan insentif, di luar pendapatan dasar.
Di luar insentif ini, Gojek menyatakan terus memberikan berbagai program untuk mitra yang memiliki produktivitas tinggi. Menurut VP Corporate Affairs GoJek Judica Nababan, pihaknya juga menyiapkan program mitra teladan setiap bulan.
"Mereka yang performanya tinggi bisa ikutan untuk bisa menangkan hadiah yang sudah disiapkan," kata dia. Ada 10 handphone dan 30 voucher setiap bulan. Lalu sekitar bulan keempat, para pemenang bulanan ini juga bisa berpeluang dapat 1 unit sepeda motor.
Program-program seperti ini, kata Judica, akan terus ditingkatkan. Termasuk, program keringanan untuk biaya paket data lewat kerja sama Gojek bersama operator seluler. Terakhir ada juga program vaksin Covid-19. "Ini terus jalan, gimana caranya supaya semua teman-teman mitra, segera tuntas mereka dapat vaksin, karena kan mereka garda terdepan," kata dia.
Baca: 100 Ribu Pengemudi Gojek Mogok Massal, Begini Pangkal Masalahnya