Dolar AS Menguat dengan Volatilitas Pasar Capai Level Terendah

Reporter

Antara

Rabu, 9 Juni 2021 07:39 WIB

Ilustrasi mata uang dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dolar AS sedikit menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, dengan volatilitas pasar mencapai level terendah dalam lebih dari setahun. Karena investor menunggu sinyal yang lebih jelas tentang tingkat inflasi dan kebijakan bank sentral di seluruh dunia.

Dengan pembaruan inflasi yang diharapkan dari Cina, Eropa dan Amerika Serikat minggu ini dan pertemuan Bank Sentral Eropa yang akan datang pada Kamis, 10 Juni 2021 diikuti oleh pertemuan Federal Reserve AS minggu depan. Investor mata uang tampaknya gagal membuat kemajuan, sementara S&P 500 sedikit turun.

Pasar mata uang bergerak naik turun di antara harga tertinggi dan terendah berarti sebuah penurunan volatilitas. Indeks Volatilitas Mata Uang Deutsche Bank mencapai level terendah sejak Februari 2020.

“Semua mata uang utama mengalami reaksi yang tidak jelas saat ini saat mereka menunggu,” kata JB Mackenzie, direktur pelaksana berjangka dan valas di TD Ameritrade. “Kami menunggu angka inflasi untuk melihat bagaimana ekonomi berjalan. Apakah mereka sangat panas dan, jika demikian, apakah itu berarti akan ada reaksi dari bank sentral secara global?”

Pedagang pada Selasa, 8 Juni 2021 mengirim imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang ke level terendah dalam lebih dari sebulan. Hal itu setelah sebuah laporan menunjukkan pemilik usaha kecil kurang percaya diri, dan mempersempit spread bagian kurva imbal hasil yang diawasi ketat.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,14 persen pada 90,0731. Sementara euro turun 0,09 persen terhadap greenback menjadi 1,2179 dolar AS.

Pound Inggris melemah 0,15 persen menjadi 1,4155 dolar AS dan dolar Australia merosot 0,21 persen menjadi 0,7739 dolar AS, dengan keduanya terjebak dalam kisaran yang terlihat selama beberapa bulan terakhir.

Mata uang kripto lebih fluktuatif pada Selasa dengan Bitcoin terakhir turun 3,0 persen pada 32.544 dolar AS setelah mencapai terendah sesi di 31.025 dolar AS - juga level terendah sejak 19 Mei. Ether turun 7,0 persen pada 2.464,47 dolar AS.

Baca Juga: Rusia Mau Singkirkan Dolar AS, Beralih ke Euro dan Emas

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

8 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

2 hari lalu

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

Meskipun daftar ini dapat berubah seiring waktu, sejumlah mata uang ini tetap menjadi pilihan yang stabil dan kuat dalam ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

3 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya