Lelang Enam Seri Sukuk Negara, Pemerintah Serap Rp 11 Triliun

Kamis, 3 Juni 2021 03:28 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuanan Luky Alfirman saat meluncurkan surat utang berharga negara (SBN) syariah seri Sukuk Tabungn ST-003 di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Jumat 1 Februari 2019. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyerap dana Rp11 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp44,64 triliun.

"Hasil lelang sukuk ini melebihi target indikatif Rp10 triliun," dikutip dari keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Rabu, 3 Juni 2021.

Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS03122021 sebesar Rp0,6 triliun serta imbal hasil rata-rata tertimbang 3,2095 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 5 Desember 2021 ini mencapai Rp1,21 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 3,2 persen dan tertinggi 3,25 persen.

Untuk seri PBS027, jumlah dimenangkan mencapai Rp3,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,57982 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 ini mencapai Rp13,59 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,55 persen dan tertinggi 5,2 persen.

Untuk seri PBS017, jumlah dimenangkan mencapai Rp5,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,55989 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 ini mencapai Rp12,42 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,54 persen dan tertinggi 6,00 persen.

Untuk seri PBS30, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,16 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 15 Juli 2028 ini mencapai Rp6,97 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,05 persen dan tertinggi 6,53 persen.

Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,2381 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp5,72 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,23 persen dan tertinggi 7,39 persen.

Pemerintah tidak memenangkan penawaran dari seri PBS029 mengingat lelang sudah melebihi target indikatif, meski permintaan masuk mencapai Rp4,71 triliun.

Dalam kesempatan ini pemerintah juga menerbitkan sukuk negara dengan cara penempatan langsung atau private placement yaitu PBS026 sebesar Rp2 triliun dan PBS003 sebesar Rp1 triliun.

Dengan hasil lelang ini, maka realisasi penerbitan sukuk negara hingga Januari-Juni 2021 telah mencapai Rp123,94 triliun.

BACA: Pemerintah Terbitkan 2 Seri Sukuk Negara Lewat Metode Private Placement

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

13 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

4 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

5 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

10 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

19 hari lalu

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

Pemerintah telah menyalurkan tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp 40,77 triliun per hari Selasa, 9 April 2024. Seperti apa rinciannya?

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

19 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya