Penjualan Retail di Mal Saat Lebaran 2021 Diperkirakan Naik 30 Persen
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Kodrat Setiawan
Jumat, 7 Mei 2021 08:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah optimistis momentum Ramadan dan Idul Fitri 2021 atau Lebaran mampu mendongkrak penjualan retail di pusat perbelanjaan hingga 30 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Hal tersebut tak terlepas dari dicabutnya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah.
“Tentunya akan lebih baik, bisa naik 20-30 persen dari tahun lalu yang sepi sekali. Tahun lalu kan hanya supermarket yang boleh buka di mal. Sekarang kan sudah boleh semua walaupun kapasitas hanya separuh. Idealnya mal itu tenant harus buka semua,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.
Kemudian terkait dengan larangan mudik oleh pemerintah, menurut Budihardjo, akan memberikan pengaruh besar terhadap peretail yang berada di luar kota-kota besar. Mereka harus gigit jari lantaran pelarangan tersebut berpotensi menurunkan konsumsi rumah tangga di daerah yang biasanya melonjak saat momentum tahunan itu.
Seperti diketahui, selama ini aktivitas mudik menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Kedatangan pemudik ikut membawa triliunan rupiah yang tentunya membuat perputaran uang di daerah menjadi lebih kencang dari biasanya.
“Lebaran itu terjadi pemerataan penduduk, pemerataan ekonomi karena mudik. Kalau dilarang otomatis hanya ramai di kota-kota besar karena uangnya nggak balik ke kampung. Perputaran ekonomi tersendat, khususnya sektor retail offline yang hidupnya mengandalkan pergerakan manusia. Uang yang beredar jadi tersendat,” ungkapnya.
Adapun, untuk mengatasi masalah tersebut Hippindo akan menyiapkan sejumlah program promosi khusus agar masyarakat yang ada di luar kota-kota besar tertarik untuk membelanjakan uangnya.
Sementara itu, di kota-kota besar khususnya Jakarta dan sekitarnya akan dihadirkan konsep khusus untuk mendukung berbagai program promosi yang digelar.
“Konsepnya seperti mudik ke mal, karena nggak bisa mudik jadi ke mal saja yang didukung oleh penjualan online juga. Kalau di daerah tentunya akan ada program diskon khusus untuk mendongkrak daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih,” katanya soal promosi saat Lebaran.
BISNIS