Turun 13 Persen, Laba Bersih Citi Indonesia 2020 Rp 2,6 Triliun

Selasa, 4 Mei 2021 05:30 WIB

Kantor pusat Citibank di New York. Berdasarkan hasil penilaian 'stress test', Pemerintah menilai Citigroup dalam dua tahun ke depan diperkirakan memerlukan dana tambahan US$ 5 miliar (7/5). Foto: AP/Mark Lennihan

TEMPO.CO, Jakarta - Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp2,6 triliun sepanjang 2020 lalu, turun 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,99 triliun.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan di tengah ketidakpastian akibat pandemi COVID-19, perseroan berkomitmen untuk terus menjaga tingkat likuiditas dan meningkatkan kecukupan modal.

"Neraca kami memiliki kapasitas untuk terus melayani kebutuhan nasabah kami. Dengan penekanan yang kuat pada manajemen resiko, kami akan terus melayani dengan tetap pruden di masa-masa penuh tantangan ini," ujar Batara melalui keterangan di Jakarta, Senin 3 Mei 2021.

Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA) Citibank Indonesia dilaporkan sebesar masing-masing sebesar 15 persen and 4 persen. Sementara itu, kondisi likuiditas Citi Indonesia tercermin oleh Lending to Deposit Ratio (LDR) sebesar 65,8 persen didukung oleh simpanan yang tumbuh sebesar 8 persen.

Batara mengatakan, dengan menerapkan asas kehati-hatian dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19, Citi Indonesia berhasil memperbaiki rasio gross kredit macet (NPL) menjadi 1,6 persen dari 2,4 persen di tahun sebelumnya.

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Citi Indonesia per 31 Desember 2020 adalah 28,3 persen, meningkat dari 26,7 persen untuk periode yang sama tahun sebelumnya.

<!--more-->

Dari lini perbankan ritel, Citi Indonesia telah meluncurkan distribusi sejumlah varian produk-produk reksa dana dan obligasi baru. Salah satu produk inovatif hasil kerja sama Citi Indonesia dengan salah satu rekan manajer investasi memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui dana hibah untuk mendukung pemberdayaan wanita dan membantu penanggulangan COVID-19.

Dari perbankan digit, perseroan fokus untuk terus memperbaiki kinerja Citi Mobile App, baik dari segi fitur maupun pengalaman nasabah.

Di tahun 2020, Citi juga menghadirkan tampilan baru untuk mobile app kami dan meningkatkan fitur-fitur serta berbagai layanan mobile yang dapat meningkatkan keamanan serta menjawab kebutuhan nasabah. Salah satunya menyediakan layanan peningkatan batas kredit limit sementara secara real-time melalui mobile dan menyediakan layanan Authorization Corner untuk memberikan nasabah kemudahan dalam bertransaksi.

"Berbagai peningkatan fitur yang disertai berbagai tawaran menarik dan upaya untuk senantiasa mengedukasi para nasabah menghasilkan pertumbuhan pengguna Citi Mobile App sebesar 72 persen pada tahun 2020," kata Batara.

Dari unit Treasury and Trade Solution (TTS), Citi Indonesia melihat pertumbuhan yang pesat dalam hal jumlah klien di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect.

Pengguna platform Citi Indonesia ini mengalami peningkatan sebesar 12 persen, pertumbuhan pengguna seluler atau tablet sebesar 53 persen, dan juga peningkatan penggunaan dokumen elektronik sebesar 66 persen secara year-on-year. Sejalan dengan itu, transaksi ke cabang atau non-digital juga mengalami penurunan sebesar 95 persen.

BACA: Citigroup Bakal Raup Rp 87 T Usai Jual Aset Bisnis Perbankan Ritel di 13 Negara

Berita terkait

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

2 jam lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

19 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih Citi Indonesia Melonjak 82 Persen jadi Rp 2,5 Triliun

28 hari lalu

Laba Bersih Citi Indonesia Melonjak 82 Persen jadi Rp 2,5 Triliun

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menyatakan laba bersih Citi pada tahun 2023 meningkat sebesar 82 persen dibandingkan tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

50 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

LPS Mulai Bayar Simpanan Nasabah BPR Aceh Utara, Tahap Pertama Lebih dari Rp 500 Juta

55 hari lalu

LPS Mulai Bayar Simpanan Nasabah BPR Aceh Utara, Tahap Pertama Lebih dari Rp 500 Juta

LPS mulai membayar simpanan nasabah BPR Aceh Utara pada hari ini. Untuk tahap pertama, LPS membayar Rp 538,83 juta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

57 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

BPR Bank Purworejo Bangkrut, LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah

22 Februari 2024

BPR Bank Purworejo Bangkrut, LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah

Lembaga Penjamin Simpanan menyiapkan proses pembayaran klaim penjaminan simpanan dan likuidasi Perumda BPR Bank Purworejo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

4 BPR Bangkrut di Awal 2024, LPS Perkirakan Dana Klaim Penjaminan Simpanan di Bawah Rp 1 Triliun

18 Februari 2024

4 BPR Bangkrut di Awal 2024, LPS Perkirakan Dana Klaim Penjaminan Simpanan di Bawah Rp 1 Triliun

Empat BPR diumumkan bangkrut di awal 2024.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Imbas Bank Bangkrut, LPS Bayar Klaim Nasabah Rp 329,2 Miliar

30 Januari 2024

Imbas Bank Bangkrut, LPS Bayar Klaim Nasabah Rp 329,2 Miliar

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) membayar hampir seluruh klaim penjaminan simpanan nasabah pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang bangkrut.

Baca Selengkapnya