Nelayan melintas di sekitar lokasi terdampak tumpahan minyak (Oil Spill) dari sumur Pertamina Hulu Energi Off Shore North West Java (PHE ONWJ) di Pesisir Pantai Bungin, Karawang, Jawa Barat, Senin, 7 Oktober 2019. Menurut Ketua Tim Penanganan Dampak Eksternal Pertamina Hulu Energi ONWJ Rifky Efendy, pihak perusahaan menyiapkan dana kompensasi tahap awal sebesar Rp18,54 milliar kepada warga terdampak di Karawang. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meminta agar Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) melakukan upaya percepatan pembersihan sisa ceceran minyak di pesisir pantai Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Sekarang ini sumber keluarnya minyak sudah teridentifikasi dan sudah ditutup, yang ada di pantai sekarang ini adalah sisa ceceran minyak yang belum tercover," kata Cellica di sela peninjauan lokasi sisa ceceran minyak di Pantai Cemarajaya, Karawang, Sabtu, 24 April 2021.
Ia mengatakan pihaknya mengapresiasi respons cepat yang dilakukan Pertamina. Namun ia meminta kepastian kapan waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan pantai dari ceceran minyak.
"Saya minta dalam tiga minggu ke depan ceceran minyak di pantai sudah bisa bersih," kata dia.
Menurutnya, sekarang ini sumber ceceran minyak sudah dihentikan. Sumber keluarnya minyak sudah teridentifikasi dan sudah ditutup.
Whisnu Bahriansyah, Corporate Secretary Pertamina Subholding Upstream, menyampaikan pihaknya saat ini fokus dalam pembersihan ceceran pantai di pesisir Karawang. Setelah tahapan ini tuntas, akan dilanjutkan dengan tahapan pemulihan. <!--more--> "Kami upayakan bisa memenuhi ekspektasi ibu Bupati Karawang agar bisa tuntas penanganan tepat waktu," kata dia.
Menurut dia, dalam proses pembersihan di pantai, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java bersinergi dengan berbagai pihak untuk membersihkan sisa ceceran minyak. Termasuk masyarakat dan nelayan.
PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi
7 hari lalu
PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi
Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.