Bos Bursa Kripto Turki Kabur, Bawa Aset Investor Rp 29 Triliun

Sabtu, 24 April 2021 09:53 WIB

Logo Mata uang Crypto atau Cryptocurrency dalam Taipei International Finance Expo 2020 di Taipei, Taiwan, 27 November 2020. REUTERS/Ann Wang/

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu investor mata uang kripto di Turki khawatir dengan aset yang disimpannya setelah CEO Thodex Faruk Fatih Ozer dikabarkan kabur dan membawa aset senilai US$ 2 miliar. Nilai aset investor itu setara dengan Rp 29 triliun (asumsi kurs Rp 14.512 per dolar AS).

Pendiri salah satu bursa mata uang kripto terbesar di Turki itu dilaporkan menghilang dan meninggalkan negara tersebut. Dikutip dari Bloomberg, dalam pernyataan dari lokasi yang tak diketahui, Ozer berjanji untuk mengembalikan aset investor tersebut dan kembali ke Turki untuk menghadapi persidangan.

Hal itu terjadi usai pemerintah memblokir rekening perusahaan dan polisi menggerebek kantor pusat Thodex di Istanbul. Surat kabar Haberturk mengabarkan bahwa uang yang diinvestasikan oleh sekitar 390.000 investor aktif tersebut tidak dapat ditarik kembali.

Sementara pihak berwenang dan pelanggan mencoba mencari tahu detail dari apa yang terjadi, seorang pejabat senior di kantor Presiden Recep Tayyip Erdogan menyerukan regulasi ketat terhadap pasar crypto.

Regulasi ketat diterapkan sebagai respons atas berbagai penipuan dengan sejumlah platform perdagangan yang memperjualbelikan mata uang digital di negara itu. Penasihat ekonomi senior Erdogan Cemil Ertem mengatakan, pemerintah harus mengambil tindakan secepat mungkin untuk mengatasi masalah ini.

Advertising
Advertising

<!--more-->

“Ada skema piramida yang tengah dibangun. Turki niscaya akan melaksanakan peraturan yang sejalan dengan ekonominya, tetapi juga dengan mengikuti perkembangan global,” kata Ertem.

Thodex adalah salah satu contoh dari booming cryptocurrency yang telah menarik banyak orang Turki yang berusaha melindungi tabungan mereka dari inflasi yang merajalela dan mata uang yang tidak stabil. Seperti diketahui, inflasi Turki menyentuh mencapai 16,2 persen pada Maret 2021, lebih dari tiga kali lipat dari target bank sentral sebesar 5 persen.

Sementara itu, lira Turki telah melemah 10 persen terhadap dolar tahun ini, sekaligus pelemahan selama sembilan tahun berturut-turut. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya, pada Rabu, 21 April 2021, menyatakan, pemerintah menghabiskan US$ 165 miliar cadangan devisa besar-besaran selama dua tahun terakhir.

Pernyataan itu membawa kekhawatiran ke pasar tentang berkurangnya cadangan devisa negara hingga minus berpengaruh terhadap lira dan simpanan dolar AS. Akibatnya, tak sedikit investor mencari sarana investasi alternatif.

Jumat lalu, volume perdagangan di pasar kripto Turki naik tiga kali lipat menjadi lebih dari US$ 1,2 miliar dari minggu sebelumnya. Hal tersebut ditunjukkan oleh data yang diterbitkan oleh coingecko.com, yang melacak data harga, volume dan nilai pasar di pasar crypto.

BISNIS

Baca: Tegaskan Tak Tertarik dengan Bitcoin, Lo Kheng Hong: Saham Is The Best Choice

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

4 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

6 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

8 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

11 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

13 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya