Terkini Bisnis: Sri Mulyani Soal Fokus APBN 2021 hingga Mendag Lutfi Cerita Gaji
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Jumat, 23 April 2021 18:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Jumat siang hingga sore, 23 April 2021 dimulai dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa pemerintah memfokuskan APBN 2021 untuk membangun infrastruktur. Penyediaan infrastruktur untuk mendukung percepatan transformasi teknologi dan digital penting dilakukan saat pandemi Covid-19.
Kemudian informasi tentang Waskita Karya yang melepas saham senilai Rp 824 miliar untuk konsesi ruas Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Dan terakhir, cerita tentang Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi soal gajinya yang lebih rendah dari pendapatan penjual martabak di ibu kota Jakarta. Berikut adalah ringkasan ketiga berita tersebut.
1. Sri Mulyani: Infrastruktur Dibangun Pakai Uang Negara, Uang Pajak, Uang Utang
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pemerintah telah memfokuskan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021 untuk membangun infrastruktur. Salah satu tujuannya ialah meningkatkan konektivitas jaringan Internet guna mendukung percepatan pertumbuhan ekosistem digital.
“Infrastruktur itu dibangun pakai uang negara, pakai uang pajak, uang utang, semua dipakai untuk menyiapkan supaya mereka (masyarakat) connect dengan Internet di sekolah, desa, Puskesmas, semuanya,” ujar Sri Mulyani dalam acara diskusi Tempo bertajuk ‘Perempuan Penggerak Ekonomi di Masa Pandemi’, Jumat, 23 April 2021.
Dalam pagu anggaran APBN 2021, pemerintah menyiapkan dana Rp 417,8 triliun untuk membangun infrastruktur. Sebagian di antaranya dialokasikan untuk sektor infrastruktur teknologi dan informasi, seperti pembangunan base transceiver station (BTS) di 5.053 daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) serta peningkatan fasilitas Palapa Ring di Indonesia bagian barat sebanyak 40 persen, Indonesia tengah 30 persen, dan Indonesia timur 30 persen.
Sri Mulyani mengatakan penyediaan infrastruktur untuk mendukung percepatan transformasi teknologi dan digital penting dilakukan saat pandemi Covid-19. Musababnya, pandemi telah mengubah pola kegiatan masyarakat sehingga hampir sepenuhnya memanfaatkan sarana digital, termasuk aktivitas di bidang perekonomian.
Indonesia, kata Sri Mulyani, memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Sebelum pandemi Covid-19, riset Google Temasek menyebutkan valuasi ekonomi digital Indonesia telah menyentuh US$ 44 miliar dan berpotensi meningkat tiga kali lipat menjadi US$ 125 miliar pada 2025.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
2. Waskita Lepas Saham Tol Medan-Kualanamu ke Investor Hong Kong Rp 824 M
PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road melakukan divestasi saham senilai Rp 824 miliar untuk konsesi ruas Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Saham sebesar 30 persen untuk ruas jalan bebas hambatan itu dibeli investor Kings Ring Limited--grup usaha Road King Expressway (RKE)--asal Hong Kong.
“Beberapa ruas lain masih dalam proses negosiasi dan dalam tahap studi oleh Investor,” ujar President Director Waskita Destiawan Soewardjono dalam keterangannya, Kamis, 22 April 2021.
Jalan Tol Medan-Kualanamu-TebingTinggi memiliki ruas sepanjang 61,7 kilometer. Jalan tol ini tersebut mulai beroperasi sejak 2016. Saat pembangunannya, jalan ini membutuhkan nilai investasi mencapai Rp 4,9 triliun.
Perjanjian jual-beli saham jalan tol diteken oleh PT Jasa Marga Kualanamu Tol dan Kings Ring Ltd di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 22 April. Pihak Waskita diwakili oleh Direktur Utama Waskita Toll Road Septiawan Andri Purwanto. Sedangkan Kings Ring Ltd diwakili oleh CEO Road King Expressway Fung Tat Sun Patrick.
Destiawan mengatakan ini bukan kali pertama Waskita menjalin kerja sama dengan RKE. Pada 2019, Waskita melepas 40 persen saham ruas Jalan Tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono kepada salah satu anak usaha perusahaan tersebut.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
3. Kala Mendag Lutfi Cerita Gajinya Lebih Rendah dari Penjual Martabak di Gojek
Menteri Perdagangan atau Mendag Muhammad Lutfi berbagi cerita soal gajinya yang lebih rendah dari pendapatan penjual martabak di ibu kota Jakarta. Kisah itu dibagikan setelah ia membaca artikel di sebuah majalah bisnis.
Menurut artikel tersebut, kata Lutfi, penjualan martabak manis via aplikasi Gojek di Jakarta saja sepanjang 2017-2018 mencapai Rp 500 miliar. Bayangkan, kata dia, berapa banyak warung martabak yang ada di Jakarta.
"Kalau ada seribuan penjual, pendapatan mereka sebagai penjual martabak lebih besar dari gaji saya sejauh ini. Mungkin pekerjaan saya salah," kata Lutfi dalam diskusi bersama ANU Indonesia Project pada Kamis, 22 April 2021.
Tapi di sisi lain, Lutfi mengatakan ada cerita buruk dari beroperasi e-commerce di Indonesia. Salah satunya menyangkut perdagangan yang sehat. Menurut Lutfi, ini adalah konsep dasar dari perdagangan ini yang kerap kali tidak dipatuhi oleh pemain e-commerce Tanah Air.
Walau hanya ada tiga e-commerce dalam sebuah pasar, kata Lutfi, tapi prinsip perdagangan yang sehat tetap harus ditegakkan. Selain itu, perdagangan tersebut juga harus menguntungkan semua pihak yang terlibat. "Kedua prinsip ini kadang tidak dipatuhi," kata dia.
Baca berita selengkapnya di sini.