TEMPO Interaktif, Karawang: Yamaha meresmikan perluasan pabrik sepeda motor kedua mereka di Karawang, Jawa Barat, dan membuat pusat pelatihan untuk teknisi sepeda motor dari seluruh Asia Tenggara dengan biaya US$88 juta (Rp 946 miliar).
Program ekspansi ini, menurut Wakil Presiden Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Dyonisius Beti, saat peresmian, Rabu (11/11), karena mereka optimistis dengan pasar Yahama.
Dyonisius optimistis tahun depan Yamaha akan bisa menjual sepeda motor di Indonesia dengan jumlah yang setidaknya sama dengan tahun ini, yakni 2,45 juta unit.
Optimisme ini tetap ada, kata Dyonisius, meski ia mengakui kondisi ekonomi tahun depan akan lebih sulit akibat krisis finansial dunia. Selain itu, katanya, perluasan pabrik itu, "Investasi jangka panjang kami."
Dyonisius juga mengatakan selain itu, pihak Yamaha di Jepang melihat kondisi politik yang dianggap cukup stabil sehingga mereka berani berinvestasi cukup besar.
Saat ini Indonesia menduduki menjadi pasar sepeda motor terbesar ketiga dunia setelah Cina dan India. Posisi Yamaha juga cukup bagus di Indonesia. Dalam beberapa bulan, mereka pernah melebihi penjualan pemimpin pasar yakni Honda.
"Indonesia telah menyumbang kontribusi sangat besar, 41 persen, dari penjualan sepeda motor Yamaha di dunia," ujar Presiden Direktur PT Yamaha Motor Manufacturing West Java, Yoshiteru Takahashi.
Yamaha sendiri sekarang mengoperasikan dua pabrik di Indonesia. Pabrik pertama, di Pulogadung, Jakarta, memiliki 6.000 pekerja dan memproduksi 70 persen produk yang dipasarkan di Indonesia.
Pabrik kedua di Karawang, dengan 3.773 karyawan dan dipakai mulai 2006, memproduksi dua jenis sepeda motor yakni Vega R dan Jupiter Z. Kapasitas pabrik ini 870 ribu unit pertahun.
Setelah perluasan yang mulai dipakai Januari mendatang, pabrik di Karawan juga akan memproduksi Mio yang sangat laris dan jumlah pekerja ditambah 3.000 orang. Kapasitas produksi menjadi 1,5 juta unit pertahun.
Dari uang hampir satu triliun rupiah untuk perluasan pabrik ini, Dyonisius merinci US$ 39 juta (Rp 419 miliar) dihabiskan untuk perluasan gedung, US$ 4 juta (Rp 43 miliar) bagi pembangunan pusat pelatihan, sedangkan US$ 45 juta (Rp 438,8 miliar) untuk pengadaan fasilitas dan perlengkapan.
Sedang pusat pelatihan Yamaha yang disebut "Global Training Center" itu dibangun ditanah seluas setengah hektare. Tempat ini akan dipakai melatih keterampilan mekanik Yamaha dari Indonesia, Thailand, Vietnam, dan negara Asia Tenggara lainnya.
Bunga Manggiasih