Terkini Bisnis: Aturan Menjelang Larangan Mudik hingga Laba Bersih BCA Tumbuh
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Kamis, 22 April 2021 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Kamis, 22 April 2021, dimulai dari aturan perjalanan penumpang jarak jauh diperketat menjelang larangan mudik hingga berita tentang BCA dan entitas anak mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7 triliun.
Adapula berita tentang KCC Glass Corporation, produsen kaca asal Korea Selatan, resmi berinvestasi senilai Rp 5 triliun di Kawasan Industri Batang dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat sembilan leading indicator yang semakin menunjukkan perbaikan ekonomi dalam tiga bulan pertama 2021.
Berikut empat berita terkini ekonomi dan bisnis siang ini:
1. Aturan Perjalanan Penumpang Jarak Jauh Diperketat Menjelang Larangan Mudik
Kementerian Perhubungan mengkonfirmasi aturan bagi penumpang yang akan melakukan perjalanan jarak jauh diperketat menjelang pemberlakuan kebijakan larangan mudik. Ketentuan itu mengacu pada Adendum Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Selama Bulan Suci Ramadan.
Dalam adendum disebutkan bahwa pengetatan persyaratan penumpang perjalanan rute domestik berlaku pada H-14 masa peniadaan mudik (22 April sampai 5 Mei) dan H+7 setelah larangan mudik (18-24 Mei). Menurut adendum, saat kebijakan pengetatan perjalanan penumpang diterapkan, dokumen persyaratan perjalanan penumpang tes kesehatan Covid-19, seperti tes PCR, tes rapid Antigen, dan tes GeNose, hanya memiliki masa berlaku 1x2 jam.
“Masa berlaku rapid test (tes kesehatan untuk Covid-19) satu hari,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi saat dihubungi pada Kamis, 22 April 2021.
Sementara itu, masa peniadaan mudik tetap berlaku pada 6-17 Mei 2021 seperti aturan yang telah diputuskan sebelumnya. “Hari ini belum berlaku (peniadaan mudik),” kata Budi Setiyadi.
Berikut ini ketentuan rinci dalam Adendum Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.
- Pelaku perjalanan transportasi udara wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR/rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan atau surat keterangan hasil negatif tes GeNose C19 di Bandar Udara sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan dan mengisi e-HAC Indonesia.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. KCC Glass asal Korea Selatan Investasi Rp 5 T di RI, Menyerap 1.300 Pekerja
KCC Glass Corporation, produsen kaca asal Korea Selatan, resmi berinvestasi senilai Rp 5 triliun di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah. Perusahaan diperkirakan menyerap 1.300 pekerja.
Nantinya, mereka bakal memproduksi kaca untuk arsitektur hingga otomotif dengan 80 persen orientasi ekspor. Sementara, groundbreaking pabrik akan dilakukan pada Mei 2021.
"Saya laporkan kepada Bapak Presiden dan beliau akan terus pantau itu," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 21 April 2021.
Sebelumnya, kabar soal investasi KCC Glass ini sudah disampaikan Bahlil sejak 15 Februari 2021. Selain KCC Glass, Bahlil saat itu juga menyinggung perusahaan seperti Wavin hingga. Khusus LG, Bahlil menyebut rencana investasinya mencapai Rp 142 triliun.
Lalu Rabu kemarin, Jokowi kembali menyampaikan bahwa akan ada industri kaca yang bakal groundbreaking di Kawasan Industri Batang. Industri yang dimaksud dalah KCC Glass. "Mungkin akan menjadi industri kaca yang terbesar di Asia Tenggara," ujar Jokowi.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Sri Mulyani Beberkan 9 Indikator Degup Ekonomi RI Membaik
Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat sembilan leading indicator yang semakin menunjukkan perbaikan ekonomi dalam tiga bulan pertama 2021. Menurut dia, ini adalah indikator awal dari degup ekonomi Indonesia.
"Apabila di dalam zona hijau, berarti menggambarkan kegiatan yang positif, healthy, atau normal," kata dia dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, Kamis, 22 April 2021.
Rincian 11 indikator tersebut yaitu Indeks Penjualan Ritel (RSI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), penjualan mobil, listrik, dan google mobility. Selanjutnya, PMI Manufaktur, konsumsi semen, ekspor, dan impor.
Pada Januari 2021, hanya 5 indikator yang berada di zona merah. Mulai dari RSI, IKK, penjualan mobil, google mobility, sampai impor. Sisanya berada di zona hijau.
Lalu pada Februari 2021, masih ada 5 indikator yang berada di zona merah. Mulai dari RSI, penjualan mobil, listrik, google mobility, hingga ekspor. Kini pada Maret 2021, 9 indikator tersebut berada di zona hijau.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. BCA Catat Laba Bersih Rp 7 Triliun, Tumbuh 7 Persen
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA dan entitas anak mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7 triliun. Nilai itu tumbuh 7 persen secara tahunan (YoY).
"BCA mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada triwulan I 2021, serta posisi permodalan dan likuiditas berada pada posisi yang sehat melewati setahun pandemi Covid-19," kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers virtual, Kamis, 22 April 2021
Sejalan dengan perekonomian yang berangsur pulih dari pandemi, portofolio total kredit dan obligasi korporasi telah relatif stabil sejak Desember 2020, mencapai Rp 610 triliun per 31 Maret 2021. Hal ini didukung oleh penempatan pada obligasi korporasi yang meningkat sebesar 6,9 persen dibandingkan posisi Desember 2020.
BCA membukukan pertumbuhan kredit yang positif pada segmen korporasi, ditopang permintaan pada industri telekomunikasi, minyak nabati dan hewani, serta perkebunan.
"Kinerja solid BCA dan entitas anak tidak lepas dari dukungan para nasabah, regulator, dan seluruh pihak terkait, yang senantiasa bergandengan tangan dengan kami dalam melewati masa-masa sulit ini," ujarnya.
Bersamaan dengan stimulus pemerintah untuk memacu permintaan kredit konsumer, BCA Online Expoversary diselenggarakan pada Maret 2021 untuk memberikan penawaran khusus KPR dan KKB bagi segmen ritel. Selama satu bulan pelaksanaan Expoversary ini, hasilnya sangat menggembirakan, di mana mencatatkan 1,2 juta pengunjung serta pengajuan aplikasi KPR dan KKB masing-masing Rp 15 triliun dan Rp 5 triliun.
Baca berita selengkapnya di sini.