Menteri ESDM: RI Berencana Setop Impor BBM dan LPG pada 2030

Selasa, 20 April 2021 20:59 WIB

Sejumlah warga memarkirkan sepeda motornya saat mengantre membeli bahan bakar minyak (BBM) di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Lamahora, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ahad, 11 April 2021. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan Indonesia berencana tidak impor BBM dan LPG pada 2030. Hal itu disampaikan usai rapat paripurna Dewan Energi Nasional (DEN) yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membahas rencana strategis 2021 sampai 2025.

Salah satu isu yang dibahas yaitu soal meningkatnya permintaan energi jangka panjang dan terbatasnya pasokan dalam negeri."Direncanakan pada 2030, kita tidak lagi impor BBM dan LPG," kata Arifin Tasrif dalam konferensi pers selepas rapat bersama Jokowi pada Selasa, 20 April 2021.

Selama ini, LPG merupakan salah satu barang yang rutin diimpor Indonesia. Beberapa bulan lalu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan volume impor LPG akan naik pada 2021, baik bersubsidi maupun nonsubsidi. Jumlah itu naik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 6,2 juta metrik ton.

"Dan kami menghitung berapa produksi dari kilang atau LPG dalam negeri yang sudah kami hitung, ada sedikit peningkatan. Sehingga rencananya di 2021 impor LPG 7,2 juta metrik ton," kata Nicke Widyawati dalam rapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 9 Februari 2021.

Di sisi lain, Jokowi sudah sejak 2019 mengatakan Indonesia seharusnya tak perlu lagi impor LPG. Sebab, jika mau memanfaatkan teknologi yang sesuai, kata dia, produksi batu bara yang banyak di Indonesia bisa diolah menjadi LPG

Advertising
Advertising

Selain itu, ada beberapa itu lainnya yang dibahas dalam rapat ini. Di antaranya yaitu target-target pengurangan emisi karbon. "Indonesia perlu antisipasi untuk bisa mendorogn pemanfaatan EBT (Energi Baru Terbarukan) sebagai bauran energi nasional untuk mengurangi emisi," kata Arifin yang juga Ketua Harian DEN ini.

Saat ini, kata Arifin, pemanfaatan EBT di tanah air baru mencapai 10,5 Giga Watt (GW). Angka ini diharapkan naik menjadi 24 GW pada 2025 dan 38 GW pada 2035. "Sesuai dengan target 23 persen (bauran EBT dalam komposisi energi nasional)," kata dia.

Baca Juga: Jokowi Minta Dewan Energi Nasional Percepat Bauran Energi Baru Terbarukan

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

5 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

6 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

11 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

21 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

22 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

22 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

23 jam lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

1 hari lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya