Meski 16,5 Juta Penduduk Sudah Divaksinasi, Erick Thohir Mengaku Tak Happy
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Martha Warta Silaban
Sabtu, 17 April 2021 19:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan hingga saat ini sedikitnya Indonesia sudah melakukan vaksinasi untuk 16,5 juta penduduk. Sebanyak 10,7 juta penduduk baru menerima vaksin dosis pertama, sementara 5,8 juta menerima vaksin dosis kedua.
"Apakah kita happy dengan situasi ini? tidak," ujar Erick dalam webinar, Sabtu, 17 April 2021. Pasalnya, menurut dia, Indonesia akan saat ini menghadapi kendala berupa reaksi global, yaitu masing-masing negara saling menahan vaksin untuk negara sendiri. Sehingga posisi Indonesia bisa terjepit.
Untuk saat ini, Erick mengatakan Indonesia memang masih memiliki pasokan vaksin. Namun situasi tersebut membuat pemerintah harus mengambil kebijakan lain, di samping mengandalkan vaksin impor.
"Tapi mencari jalan vaksin merah putih, atau vaksin kerja sama swasta Indonesia dengan swasta asing yang sangat terbuka asal sesuai yang disepakati atau sesuai standar WHO dan mekanisme yang ada di Indonesia. Ini yang coba kami fokuskan," ujar Erick.
Pemerintah hingga kini masih menargetkan 70 persen masyarakat bisa divaksinasi. Dengan demikian, kekebalan kelompok bisa tercapai. Apalagi kalau melihat adanya lonjakan kasus di beberapa negara seperti India dan Eropa.
Di samping vaksinasi, Erick mengatakan pemerintah juga mencoba mengendalikan dan menurunkan angka kasus Covid-19 dengan melakukan PPKM Mikro. "Apakah kita puas? kita tidak sempurna. Namun kami berupaya terus menurunkan."
Yang terbaru, pemerintah mengambil kebijakan berupa pembatasan lebiran untuk masyarakat. Hal itu dilakukan untuk menekan pergerakan masyarakat. Walaupun, ia mengakui pembatasan itu tak seketat di beberapa negara seperti Cina dan Jepang.
"Memang masyarakat kita kalau kita lihat dinamikanya seperti negara barat yang sangat independen. Berbeda dengan Cina dan Jepang yang sangat bisa tertutup, bahkan melakukan sesuatu yang luar biasa, dalam arti lockdown. Ini yang berbeda kita dengan negara lain. Alhamdulillah kasus terus menurun," tutur Erick.
Baca Juga: Erick Thohir: Kita Akan Jadikan Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia