Meski 16,5 Juta Penduduk Sudah Divaksinasi, Erick Thohir Mengaku Tak Happy

Sabtu, 17 April 2021 19:32 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) memeriksa botol vaksin Covid-19 Sinovac saat meninjau vaksinasi untuk tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Senin, 18 Januari 2021. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan dukungan terhadap program vaksinasi Covid-19 yang pada tahap awal dikhususkan bagi nakes dimana selama masa pandemi berjuang menjadi garda terdepan. ANTARA/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan hingga saat ini sedikitnya Indonesia sudah melakukan vaksinasi untuk 16,5 juta penduduk. Sebanyak 10,7 juta penduduk baru menerima vaksin dosis pertama, sementara 5,8 juta menerima vaksin dosis kedua.

"Apakah kita happy dengan situasi ini? tidak," ujar Erick dalam webinar, Sabtu, 17 April 2021. Pasalnya, menurut dia, Indonesia akan saat ini menghadapi kendala berupa reaksi global, yaitu masing-masing negara saling menahan vaksin untuk negara sendiri. Sehingga posisi Indonesia bisa terjepit.

Untuk saat ini, Erick mengatakan Indonesia memang masih memiliki pasokan vaksin. Namun situasi tersebut membuat pemerintah harus mengambil kebijakan lain, di samping mengandalkan vaksin impor.

"Tapi mencari jalan vaksin merah putih, atau vaksin kerja sama swasta Indonesia dengan swasta asing yang sangat terbuka asal sesuai yang disepakati atau sesuai standar WHO dan mekanisme yang ada di Indonesia. Ini yang coba kami fokuskan," ujar Erick.

Pemerintah hingga kini masih menargetkan 70 persen masyarakat bisa divaksinasi. Dengan demikian, kekebalan kelompok bisa tercapai. Apalagi kalau melihat adanya lonjakan kasus di beberapa negara seperti India dan Eropa.

Advertising
Advertising

Di samping vaksinasi, Erick mengatakan pemerintah juga mencoba mengendalikan dan menurunkan angka kasus Covid-19 dengan melakukan PPKM Mikro. "Apakah kita puas? kita tidak sempurna. Namun kami berupaya terus menurunkan."

Yang terbaru, pemerintah mengambil kebijakan berupa pembatasan lebiran untuk masyarakat. Hal itu dilakukan untuk menekan pergerakan masyarakat. Walaupun, ia mengakui pembatasan itu tak seketat di beberapa negara seperti Cina dan Jepang.

"Memang masyarakat kita kalau kita lihat dinamikanya seperti negara barat yang sangat independen. Berbeda dengan Cina dan Jepang yang sangat bisa tertutup, bahkan melakukan sesuatu yang luar biasa, dalam arti lockdown. Ini yang berbeda kita dengan negara lain. Alhamdulillah kasus terus menurun," tutur Erick.

Baca Juga: Erick Thohir: Kita Akan Jadikan Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia

Berita terkait

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

2 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

3 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

16 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya