Surplus Neraca Perdagangan Maret, Mendag: Momentum Memacu Ekonomi

Jumat, 16 April 2021 20:06 WIB

Menteri Perdagangan M Lutfi dan Gubernur Ridwan Kamil saat melakukan inspeksi harga kebutuhan pokok di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, 13 April 2021. Di hari pertama Ramadan, harga daging ayam naik jadi Rp 44.000 per kg dari semula Rp 34.000. Daging sapi juga mengalami kenaikan dari semula Rp 130.000 per kg naik jadi Rp 140.000. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan atau Mendag Muhammad Lutfi menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2021 yang mengalami surplus sebesar 1,57 miliar dolar AS mengindikasikan pertumbuhan kegiatan ekonomi berjalan baik dan pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Ekspor nonmigas kita pada Maret 2021 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Impor juga meningkat lumayan tinggi. Ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sehat. Maret menjadi momentum landasan pacu ekonomi Indonesia,” kata Mendag pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Jumat 16 April 2021.

Mendag memaparkan, struktur ekspor Indonesia sudah didominasi oleh sektor industri, dengan ekspor barang industri pada Maret 2021 mencapai 80,84 persen dari total ekspor RI.

“Jadi Indonesia ini sudah menjual barang-barang industri,” tukas Mendag.

Dalam hal ini, Mendag menggarisbawahi tiga komoditas ekspor yang mendongkrak kinerja ekspor non-migas.

Advertising
Advertising

Pertama yakni ekspor besi baja yang tumbuh 60,67 persen pada Januari-Maret 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang tumbuh 60,67 persen pada Januari-Maret 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

<!--more-->

Terakhir yakni ekspor otomotif yang menempati lima ekspor terbesar, meningkat 15,48 persen pada triwulan I/2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan RI mengalami surplus 1,57 miliar dolar AS pada Maret 2021 dengan total nilai ekspor 18,35 miliar dolar AS dan impor 16,79 miliar dolar AS.

Nilai ekspor meningkat 30,47 persen yang terjadi karena peningkatan ekspor yang tinggi baik karena sektor pertanian, industri, maupun sektor tambang.

Sementara impornya juga naik tinggi, yakni 25,73 persen karena adanya kenaikan impor baik untuk barang konsumsi, barang penolong maupun barang modal.

Adapun nilai ekspor Indonesia mencapai 18,35 miliar dolar AS atau tertinggi sejak Agustus 2011 yang kala itu angka ekspornya mencapai 18,64 miliar dolar AS.

Meningkatnya permintaan dari berbagai negara diiringi kenaikan berbagai komoditas andalan Indonesia disebut berpengaruh besar terhadap performa ekspor Indonesia pada Maret 2021.

Mendag mencatat ekspor RI pada Maret 2021 sebesar 18,35 miliar dolar AS mengalami peningkatan 20,31 persen jika dibandingkan dengan Februari 2021 dan meningkat 30,47 persen jika dibandingkan Maret tahun sebelumnya.

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

5 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

5 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

10 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya