Soal Bukit Algoritma, Indef Wanti-wanti Bakal Dibanjiri Tenaga Kerja Asing

Kamis, 15 April 2021 15:44 WIB

Penandatanganan kontrak Pekerjaan Pengembangan Rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi yang diberi nama Bukit Algoritma antara BUMN Amarta Karya dengan Kiniku Bintang Raya. - amka.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance alias Indef Esther Sri Astuti mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembangunan Bukit Algoritma adalah sumber daya manusia Indonesia. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, hanya 12 persen tenaga kerja lokal yang berpendidikan tinggi, 80 persen berpendidikan SD, SMP, dan SMA.

"Kalau kita membuat Kawasan Ekonomi Khusus dengan teknologi sangat canggih dan SDM Indonesia tidak bisa masuk, ini tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar dapat memenuhi kriteria dari pabrik-pabrik yang ada di Sillicon Valley tersebut," ujar Esther dalam webinar, Kamis, 15 April 2021.

Selain dari tingkat pendidikan, Esther mengatakan kompetensi SDM Indonesia juga belum cukup kuat untuk mengisi lokasi yang digadang-gadang sebagai Sillicon Valley ala Indonesia di Sukabumi itu.

"Jangan sampai dengan adanya pembangunan Sillicon Valley Indonesia di Sukabumi malah mendorong tenaga kerja asing lebih banyak dan tenaga kerja indonesia tidak bisa memanfaatkan Sillicon Valley di Sukabumi nanti Ini harus disiapkan," ujarnya.

Esther mengatakan, apabila berkaca kepada Sillicon Valley, tenaga ahli di sana justru banyak berasal dari India dan Cina, bukan mayoritas berasal dari kawasan sekitarnya. Pasalnya, tenaga ahli dari dua negara itu dinilai lebih melek teknologi tinggi ketimbang Indonesia.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Karena itu, ia mengatakan permasalahan itu harus bisa diantisipasi. Sehingga, pembangunan Bukit Algoritma itu nantinya tidak justru meningkatkan ketimpangan sosial di masyarakat.

"Di mana masyarakat di sekitar KEK itu masih miskin, sementara di sana dibangun teknologi tinggi. Karena itu butuh satu komitmen untuk bisa meningkatkan kualitas sdm Indonesia agar matching dan memanfaatkan pembangunan KEK di sana," ujar Esther.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa Bukit Algoritma laksana Silicon Valley di AS, yang diharapkan dapat menjadi pusat R&D dan pengembangan sumber daya manusia di masa depan.

“Muda mudi anak bangsa telah banyak yang menorehkan prestasi dan menciptakan inovasi di kancah global. Kelak, kawasan ini akan menjadi salah satu pusat untuk pengembangan inovasi dan teknologi tahap lanjut, seperti misalnya kecerdasan buatan, robotik, drone (pesawat nirawak), hingga panel surya untuk energi yang bersih dan ramah lingkungan,” kata Budiman.

Budiman mengatakan proyek Bukit Algoritma itu merupakan mimpi jangka panjang. Untuk tahap pertama selama tiga tahun, Amarta Karya menjadi mitra kepercayaan untuk membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Baca: Stafsus Erick Thohir: Amarta Karya Hanya Kontraktor di Proyek Bukit Algoritma

Berita terkait

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

8 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Budiman Sudjatmiko Sebut Jokowi Punya Kapasitas menjadi Penasihat Khusus Prabowo

18 hari lalu

Budiman Sudjatmiko Sebut Jokowi Punya Kapasitas menjadi Penasihat Khusus Prabowo

Budiman Sudjatmiko mengatakan posisi Jokowi akan diputuskan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Budiman Sudjatmiko Sebut Penyusunan Kabinet Prabowo Mulai Dibahas

18 hari lalu

Budiman Sudjatmiko Sebut Penyusunan Kabinet Prabowo Mulai Dibahas

Budiman Sudjatmiko mengatakan penyusunan kabinet nantinya merupakan hak prerogatif Prabowo, yang didiskusikan dengan Gibran.

Baca Selengkapnya

Kembali Beredar, Poster Berisikan Sejumlah Nama Menteri Kabinet Prabowo

34 hari lalu

Kembali Beredar, Poster Berisikan Sejumlah Nama Menteri Kabinet Prabowo

Poster berisi kandidat menteri Kabinet Prabowo kembali muncul ke permukaan. Sebelumnya, pernah juga beredar poster serupa. Apa bedanya?

Baca Selengkapnya

Respons Budiman Sudjatmiko soal Namanya Diisukan Masuk Bursa Menteri

34 hari lalu

Respons Budiman Sudjatmiko soal Namanya Diisukan Masuk Bursa Menteri

Beredar poster di Medsos, Budiman Sudjatmiko diisukan bakal diplot sebagai Menteri Desa dan Transmigrasi. Apa kata dia?

Baca Selengkapnya

Ragukan Poster Menteri Kebinet Prabowo-GIbran, Budiman Sudjatmiko: Gosip Politik

34 hari lalu

Ragukan Poster Menteri Kebinet Prabowo-GIbran, Budiman Sudjatmiko: Gosip Politik

Budiman Sudjatmiko meragukan keaslian poster berisi kandidat menteri Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

38 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

38 hari lalu

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

Pendiri sekaligus pemilik Lion Air Rusdi Kirana menanggapi kabar soal rencana perusahaannya yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO).

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

39 hari lalu

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya