TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga mengatakan PT Amarta Karya hanya akan menjadi kontraktor dalam pengembangan Bukit Algoritma di kawasan Cibadak dan Cikidang, Sukabumi. Bukit Algoritma adalah pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0 yang dimimpikan menjadi Silicon Valley ala Jawa Barat.
"Menurut informasi dari Amarta Karya mereka hanya jadi kontraktor bukan investor," ujar Arya kepada Tempo, Kamis, 15 April 2021.
Kendati demikian Arya tidak menjawab gamblang apakah nantinya pemerintah akan masuk membiayai proyek tersebut atau tidak. "Yang pasti Amarta Karya diminta hanya jadi kontraktor. Saya hanya bicara Amarta Karya, jadi saya tidak tahu yang lain."
PT Amarta Karya baru-baru ini menandatangani kontrak Pekerjaan Pengembangan Bukit Algoritma. Acara penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama AMKA Nikolas Agung, Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko, dan Direktur Utama PT Bintang Raya Dani Handoko, pada Rabu, 7 April 2021.
Direktur Utama Amarta Karya Nikolas Agung menyampaikan bahwa proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 888 hektare, yang berlokasi di Cikidang dan Cibadak, Sukabumi. AMKA dipercaya sebagai mitra infrastruktur Bukit Algoritma pada tahap pertama selama tiga tahun ke depan. "Dengan nilai total diperkirakan 1 miliar euro (setara Rp 18 triliun)," ujar dia dalam keterangan resmi perseroan.
Nikolas mengatakan proyek tersebut dikembangkan untuk meningkatkan kualitas ekonomi 4.0, peningkatan pendidikan, serta penciptaan pusat riset dan pengembangan untuk menampung ide anak Indonesia, serta serta meningkatkan sektor pariwisata di kawasan setempat.