Terkini Bisnis: Porang Andalan Ekspor dan Anies Ditegur Anak Buah Sri Mulyani
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 15 April 2021 12:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan Bisnis hari Kamis 15 April 2021 dimulai dari porang menjadi primadona baru pasar ekspor yang membuat permintaan luar negeri meningkat, anak buah Sri Mulyani menegur Anies Baswedan karena Silpa Rp 2,02 triliun.
Selain itu ada juga transaksi bitcoin di Indonesia naik 1 persen dinilai belum signifikan oleh bos Indodax dan pernyataan Ridwan Kamil ingin bukit algoritma tak hanya gimik ditanggapi oleh Budiman Soejatmiko. Berikut berita terkini sepanjang pagi ini:
1. Porang Primadona Baru Pasar Ekspor, Permintaan dari Luar Negeri Terus Meningkat
Peluang budidaya porang sangat besar pangsa pasarnya, diketahui porang jadi komoditas ekspor dan tren penjualan selalu mengalami kenaikan.
Mengutip dari website Indonesia.go.id, Berdasarkan data Indonesia Quarantine Full Automation System (IQFAST) atau Badan Karantina Pertanian (Barantan), mengemukakan semester pertama 2021, ekspor porang Indonesia mencapai angka 14,8 ribu ton, di mana angka ini melampaui jumlah ekspor semester pertama pada 2019 dengan jumlah 5,7 ribu ton, kenaikan ini menunjukkan aktivitas ekspor sebanyak 160 persen.
Mendulang nilai ekspor hingga 160 persen pada semester awal tahun ini, negara-negara yang menerima suplai ekspor utama porang seperti Cina, Vietnam, hingga Jepang. Selain negara kawasan Asia, Eropa juga menjadi salah satu negara tujuan ekspor porang.
<!--more-->
2. Anak Buah Sri Mulyani Tegur Anies Baswedan soal Silpa Rp 2,02 Triliun
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti menegur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal Sisa Lebih Penghitungan APBD (Silpa) 2020 sebesar Rp 2,02 triliun.
Anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Anies dalam pengelolaan keuangan daerah sebaiknya Silpa tidak terlalu besar. “Ini mungkin sebetulnya pengelolaan keuangan di daerah ya, kalau bisa yang namanya Silpa daerah ini jangan terlalu besar Pak Gubernur, karena ini dilihatnya seperti uang nganggur," ujar Astera dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) DKI secara virtual, Rabu, 14 April 2021.
Padahal, menurut Astera, Silpa ini seharusnya sudah ada peruntukannya. "Ini masalah di daerah, monggo diatur yang baik,” ucapnya. Kemenkeu mencatat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan Silpa sebesar Rp 2,02 triliun itu sebagai sumber alternatif menutupi defisit pembiayaan tahun 2021.
3. Transaksi Bitcoin di RI Naik 1 Persen, Bos Indodax: Tak Terlalu Signifikan
Indonesia mencatatkan transaksi Bitcoin naik sebesar 1 persen dari volume transaksi global di tengah tren yang mana hampir seluruh dunia sedang marak dengan investasi aset kripto tersebut.
CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Rabu, 14 April 2021, menyatakan secara nasional kenaikan volume transaksi tersebut tidak terlalu signifikan dibandingkan pada 2017.
<!--more-->
"Di Indonesia volume transaksi bitcoin tidak naik terlalu besar karena faktor masyarakat yang belum terlalu teredukasi seputar Bitcoin," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Indonesia, katanya, saat ini berusaha menjadi salah satu tempat transaksi Bitcoin yang dikenal di masyarakat global dan diharapkan ikut meningkatkan devisa ke Indonesia.
4. Ridwan Kamil Ingin Bukit Algoritma Tak Hanya Gimik, Ini Kata Budiman Sudjatmiko
Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko menanggapi keinginan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal pembangunan Bukit Algoritma atau Silicon Valley ala Indonesia di Sukabumi tak sekadar gimik. Budiman mengatakan, dalam perencanaan proyek tersebut, Bukit Algoritma akan mengintegrasikan kawasan riset dan industri.
“Kami sudah pikirkan ada education center,” ujar Budiman saat dihubungi pada Rabu, 14 April 2021.
Budiman Sudjatmiko mengklaim PT Kiniku Nusa Kreasi dan PT Bintang Raya Lokalestari sebagai perusahaan yang membentuk KSO telah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan tiga kampus. Ketiga kampus itu ialah Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Padjajaran.
Menurut Budiman, IPB akan mengerjakan riset-riset yang berhubungan dengan pertanian. Sedangkan pengembangan kecerdasaan teknologi diserahkan kepada ITB. Selanjutnya, Unpad akan mengembangkan riset yang berhubungan dengan kesehatan.