Petani Lebak Harap Bantuan Sapras dan Modal di Tengah Pandemi Covid-19

Reporter

Antara

Sabtu, 3 April 2021 08:07 WIB

Ilustrasi Petani. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengharapkan bantuan di tengah pandemi Covid-19 guna meningkatkan usaha pertanian mereka sehingga mampu menyejahterakan petani dan keluarga mereka.

"Kami berharap adanya bantuan sarana produksi (sapras) dan alat pertanian (alsintan) serta permodalan," kata Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbayah Kabupaten Lebak, Ruhyana di Lebak, Jumat, 2 April 2021.

Baca Juga: Nasib Petani Rorotan Setelah Lahan Sawah Jadi Makam Pasien Covid-19

Selama ini, lanjut dia, petani Kabupaten Lebak mendambakan bantuan dari pemerintah guna meningkatkan usaha pertanian. Menurut dia, petani di Lebak tidak pernah menerima bantuan sejak terdampak pandemi Covid-19.

Padahal, kata doa, petani sangat terpukul akibat dampak pandemi Covid-19 yang membuat produksi dan permintaan sayur-sayuran, pangan, dan palawija menurun dari sebelumnya lima ton menjadi dua ton per hari.

Ia mengatakan permintaan pasar menurun akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang diberlakukan pemerintah daerah, sehingga kegiatan ekonomi terutama di Pasar Rangkasbitung dibatasi sampai pukul 22.00 WIB.

Karena itulah, kata dia, penyaluran bantuan terhadap petani sangat diharapkan dan usaha pertanian tetap menjadikan andalan ekonomi masyarakat."Kami bersama petani, saat panen sekarang itu tidak banyak meraup keuntungan, karena harga gabah masih rendah," kata Ruhyana.

Menurut dia, bantuan yang didambakan petani di tengah pandemi Covid-19 itu untuk sapras di antaranya benih, penyaluran pupuk subsidi tepat waktu, dan pembangunan jaringan irigasi. Selain itu juga bantuan alsintan di antaranya penggilingan, traktor dan kendaraan combine harvester.

Sedangkan, kata dia, bantuan permodalan antara lain melalui Program Bantuan Permodalan Usaha Mikro atau BPUM sebesar Rp 2,4 juta."Kami berharap bantuan itu bisa direalisasikan saat melaksanakan gerakan percepatan tanam pada Mei-Juni mendatang," katanya.

Hal senada dikemukakan Samian, seorang petani Blok Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak. Ia mengatakan selama ini tidak menerima dana Bantuan Langsung Tunai atau BLT maupun program sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat atau KPM.

"Kami minta bantuan itu bisa direalisasikan sehingga usaha pertanian tetap berlanjut guna meningkatkan kesejahteraan," katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Irwan mengatakan pihaknya saat ini tengah mengajukan bantuan untuk meningkatkan usaha pertanian kepada Kementerian Pertanian.

Namun, bantuan yang akan direalisasikan benih bersertifikat unggul sebanyak 650 kilogram untuk areal seluas 50 hektare."Kami menyalurkan bantuan benih itu saat petani memasuki gerakan percepatan tanam," katanya.

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

4 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

4 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

5 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

8 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

8 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

11 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya