Bos AirAsia: Kami Sedang Mencari Dukungan Finansial yang Cukup
Reporter
Bisnis.com
Editor
Kodrat Setiawan
Sabtu, 3 April 2021 06:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - CEO AirAsia Group Tony Fernandes mengatakan perusahaannya masih mencoba bangkit dari keterpurukan. Menurut dia, sebagian besar pesawatnya belum diterbangkan selama setahun lebih akibat pandemi Covid-19.
"Kami sedang mencari dukungan finansial yang cukup," kata Tony seperti dikutip dari akun instagram @airasiatravels_id, Jumat, 2 April 2021.
Dikutip dari CNA, Selasa, 30 Maret 2021, kerugian AirAsia pada kuartal IV 2020 melebar menjadi RM 2,44 miliar (US$ 590,72) atau sekitar Rp 8,5 triliun dari RM 384,4 juta atau Rp 1,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan juga tercatat merosot 92 persen menjadi RM 267,4 juta sejalan dengan menyusutnya kapasitas penumpang hingga 88 persen dibandingkan tahun lalu. Penurunan kapasitas tersebut sebagian besar terjadi di Malaysia, Filipina, dan Indonesia karena perbatasan internasional masih ditutup.
Tony menyebut, AirAsia adalah maskapai yang fantastis sebelum Covid-19 melanda. Maskapai ini bahkan telah menerbangkan 600 juta penumpang. Tetapi kini, perusahaan masih mencoba bangkit dari keterpurukan terlebih sebagian besar pesawatnya belum diterbangkan selama setahun terakhir.
"Kami masih terus berupaya yang terbaik untuk menghidupi dan mempekerjakan sebanyak mungkin staf kami," kata dia.
<!--more-->
Dia menegaskan akan terus berupaya agar AirAsia kembali pulih dan dapat memperkerjakan para pegawainya yang terpaksa dirumahkan selama pandemi.
"Tetap bertahan dan jaga keselamatan. Tetap yakin, kita akan melalui ini segera. Kami terus berupaya yang terbaik agar anda dapat segera terbang kembali atau mendapatkan refund anda," katanya.
Terlepas dari itu dia berharap situasi akan membaik dengan sudah berjalannya program vaksinasi serta banyaknya metode baru untuk uji kesehatan terkait Covid-19. "Kita akan segera mengakhiri krisis hebat ini," kata dia.
Tony juga bicara perihal pengembalian dana akibat pembatalan tiket pesawat kepada jutaan pelanggannya. Dia mengungkapkan sejak Januari 2020, AirAsia telah mengembalikan dana ke 1,5 juta pelanggannya. Selain itu, 2,9 juta pelanggan lainnya telah menerima refund dalam bentuk Akun Kredit AirAsia.
"Saat ini masih tersisa 450 ribu permintaan refund yang mengantre untuk dibayarkan, dan pasti akan kami bayarkan," katanya.
Dia menuturkan, setiap pekan AirAsia terus berupaya menyelesaikan permintaan refund dengan dana yang ada dan tentunya akan menyelesaikan semua. "Yang sedang kami lakukan saat ini adalah menyelesaikan permintaan refund dan akun kredit dan memastikan AirAsia akan terus beroperasi," ungkap Tony.
BISNIS
Baca juga: Bos AirAsia: 450 Ribu Permintaan Refund Antre untuk Dibayarkan