KKP Minta Dukungan Internasional Agar Larang Perdagangan Benur Lobster

Selasa, 30 Maret 2021 16:05 WIB

Warga kuning dari lobster itu berasal dari mutasi genetik di protein pigmen dan cangkangnya. Para ahli mengatakan bahwa peluang untuk menangkap lobster kuning hanya 1 banding 30 juta. Foto: University of New England

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP meminta dukungan internasional untuk menjaga biodiversitas kelautan Indonesia. Salah satunya untuk menetapkan perdagangan plasma nutfah sebagai kegiatan Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing alias IUU Fishing atau kegiatan perikanan ilegal.

"Sehingga tak terjadi aliran perdagangan lintas benua dan negara untuk plasma nutfah, salah satunya benih-benih lobster," ujar Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja dalam webinar, Selasa, 30 Maret 2021.

Ia berharap negara-negara High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy mendukung opsi menjadikan perdagangan plasma nutfah sebagai IUU Fishing. Dengan demikian, sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia bisa tetap terjaga di masa depan.

Sjarief mengatakan Indonesia saat ini telah menetapkan satu wilayah pengelolaan perikanan atau WPP 714 sebagai sumber plasma nutfah, spawning gound, dan nursery ground bagi ikan-ikan unggulan dunia seperti tuna, kerapu, dan lainnya. Langkah itu adalah bagian dari komitmen negara menjadikan 30 persen area laut sebagai wilayah konservasi pada 2030.

"Kami sudah mulai dan mohon dukungan dunia untuk menjadikan bersama-sama di sebagian laut kami sebagai area spawning ground, nursery ground, dan konservasi," ujar dia.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Di sisi lain, dalam hal ekonomi kelautan dan perikanan, pemerintah juga mendorong dunia internasional agar memberlakukan kesetaraan dalam perdagangan lintas negara dan benua. Salah satunya, mengenai persoalan tariff barrier.

Selanjutnya, berdasarkan data Conservation International pada 2019 Indonesia juga memiliki ekosistem mangrove terbesar yang menyimpan 3,14 juta karbon dengan US$ 47,1 juta. Adapun Ocean Science Journal melaporkan Indonesia memiliki ekosistem padang lamun yang berpotensi menyimpan 7,4 megaton karbon setiap tahun dengan nilai US$ 111 juta.

Pasalnya, Sjarief mengatakan Indonesia menghadapi persoalan tariff berrier tersebut untuk mengekspor ke sejumlah negara tujuan. "Kami mohon dukungan negara HLP agar indoensia sumber pangan dunia mendapat keringann tariff barrier sehingga bisa mempercepat arus barang komoditas kelautan dan perikanan ke negara tujuan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, KKP membeberkan bahwa FAO pada tahun 2020 melaporkan potensi sektor perikanan Indonesia diperkirakan mencapai US$ 120-170 miliar. Data tersebut menempatkan Indonesia pada posisi ketiga ekonomi perikanan secara global, settelah Cina dan Peru.

BACA: Menteri KKP Targetkan Lombok Jadi Pusat Budidaya Lobster

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

2 hari lalu

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

2 hari lalu

Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

2 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

3 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

3 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

4 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

5 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya