Cerita Budi Waseso: Stok Aman hingga Klaim Tak Ada Impor Beras 3 Tahun

Jumat, 26 Maret 2021 08:38 WIB

Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso (kiri) bersama Menteri Sosial Juliari Batubara (tengah) meninjau truk berisi beras yang akan disalurkan saat peluncuran program bantuan sosial beras BULOG dan Kemensos untuk 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH) di Komplek Gudang BULOG, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 2 September 2020. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan sejumlah komentar seputar perkembangan impor 1 juta ton beras. Mulai dari stok yang sama, MoU Indonesia dan Thailand sampai sisa impor beras 2018 yang masih tersedia di gudang mereka.

Tempo merangkum sejumlah komentar Budi atau yang kerap disapa Buwas ini. Berikut di antaranya:

1. Stok Sampai Mei 2021 Aman

Dalam diskusi virtual dengan Relawan Perjuangan Demokrasi, Buwas memastikan stok beras nasional sampai Mei 2021 masih aman. Informasi ini persis dengan yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ke DPR pada 18 Maret 2021.

"Hari ini, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kita itu ada 902.000 ton, kurang lebih. Kalau secara keseluruhannya yang dikuasai Bulog itu mencapai 923.000 ton beras per hari ini," kata dia pada Kamis, 25 Maret 2021.

Advertising
Advertising

Buwas pun berkomentar soal rencana impor 1 juta ton beras yang sudah disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sampai Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Meski demikian, Buwas sadar Bulog hanya bertugas menerima penugasan pemerintah, bukan pengambil kebijakan.

"Belum apa-apa kita sudah menyatakan impor, apalagi yang mendasar yaitu beras. Apalagi ini masa panen. Yang ngomong soal impor kan bukan saya karena saya bukan pengambil kebijakan, bukan pengambil keputusan," dia.

2. MoU Indonesia-Thailand

Di tengah rencana impor 1 juta ton beras, pada 11 Maret 2021, Indonesia dan Thailand dikabarkan akan menandatangani Mou pengadaan beras. MoU ini akan diteken akhir Maret 2021. Tapi belum diketahui pasti, apakah MoU ini memang berwujud impor 1 juta ton beras atau tidak.

Terkait hal ini, Buwas mengatakan perusahaannya tidak berwenang atas kerja sama kedua negara tersebut. "Bukan urusannya Bulog,” kata dia dalam acara yang sama.

Meski demikian, MoU ini bersifat perpanjangan dan bukan hal baru. Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi menyebut MoU ini bertujuan untuk jaminan pasokan bila sewaktu-waktu Indonesia butuh impor.

“Ini bukan kali pertama dan sebelumnya juga ada MoU dengan Vietnam dan Thailand. Usianya lebih dari 10 tahun. Perpanjangan pun bersifat lumrah,” kata Bayu pada Bisnis Indonesia, Kamis, 11 Maret 2021.<!--more-->

3. Sisa Stok Impor 2018

Pada 2018, Bulog sempat mengimpor beras sebanyak 1,7 juta ton. Sampai hari ini, ternyata belum semuanya habis. Menurut Buwas, masih ada sisa 300 ribu ton lagi yang belum disalurkan.

Dalam beberapa kali rapat koordinasi terbatas bersama pemerintah, Buwas mengungkapkan tidak ada keputusan pemerintah terkait sisa beras ini. Padahal, Bulog tidak memiliki gudang dengan infrastruktur yang menunjang untuk menyimpan stok beras sampai bertahun-tahun.

Walhasil, selama tiga tahun di gudang, sebanyak 106 ribu ton dari sisa beras impor berpotensi mengalami penurunan mutu. Kalaupun mau menyalurkan, Bulog harus dapat penugasan dari pemerintah.

4. Bunga Utang Rp 282 Miliar

Di sisi lain, Buwas mengungkapkan perusahaan menghadapi masalah pembayaran utang dari pengadaan impor beras. Untuk mendatangkan beras impor tersebut, Bulog harus meminjam dana kepada bank BUMN.

Buwas pun bercerita bahwa perusahaannya mesti membayar bunga utang senilai Rp 282 miliar per bulan. “Kami enggak tahu pasti untuk apa CBP (Cadangan Beras Pemerintah) ini. Ini yang bermasalah,” ujarnya.

5. Klaim Tak Ada Impor 3 Tahun

Dalam acara yang sama, Buwas juga mengklaim perusahaannya tidak lagi mengimpor beras sejak ia didapuk sebagai bos pada 2018. Ia mengklaim Bulog terus menyerap gabah dan beras dari petani dalam negeri untuk menjaga stok konsumsi masyarakat.

“Tiga tahun selama saya menjadi chief Bulog tidak ada lagi impor, khususnya beras. Kami buktikan bahwa produksi dalam negeri cukup,” kata dia.

Walau demikian, Bulog tetap akan mengimpor 1 juta ton beras seperti yang sudah direncanakan pemerintah. Nantinya, Kementerian Perdagangan akan menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) untuk Bulog.

Informasi yang diterima Tempo dari Kemendag pada 16 Maret 2021, SPI ini belum terbit. Sebab, impor beras memang dipastikan tidak akan terjadi di tengah panen raya yang kini sedang berlangsung di sejumlah daerah.

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

3 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

5 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

5 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

6 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

6 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya