IHSG Anjlok 1,54 Persen dan Ditutup di Level 6.156,14, Apa Saja Penyebabnya?

Rabu, 24 Maret 2021 16:22 WIB

Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,66 persen atau 106,76 poin ke level 6.307,13. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada akhir perdagangan hari ini, Rabu, 24 Maret 2021, ditutup di zona merah. Data Bloomberg menunjukkan IHSG berada di level 6.156,14, atau jeblok 1,54 persen (96,57 poin).

Selama perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.143,38-6.239,55. Pada hari ini tercatat sebanyak 110 saham ditutup menguat, 390 saham melemah, sedangkan 126 saham stagnan.

Pada penutupan total transaksi mencapai Rp 11,11 triliun dengan aksi beli bersih atau net buy investor asing senilai Rp 23,71 miliar.

Adapun saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi yang paling banyak diburu investor asing dengan net buy mencapai Rp 116,8 miliar. Kemudian disusul oleh PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dengan net buy Rp 93,9 miliar.

Sementara saham bank PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjadi saham paling banyak dijual asing dengan net sell masing-masing sebanyak Rp 276,5 miliar dan Rp 64,6 miliar.

Advertising
Advertising

Anjloknya IHSG hari ini, menurut analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji karena respons negatif pelaku pasar atas sejumlah sentimen yang datang dari luar maupun dalam negeri. Salah satu sentimen yang turut mempengaruhi IHSG adalah memanasnya hubungan bilateral antara Amerika Serikat dengan Cina dan wacana Presiden AS Joe Biden untuk menaikkan tarif pajak untuk membayar stimulus jumbo.

“Ini disikapi negatif oleh pelaku pasar,” kata Nafan. Ia juga menilai pasar semakin prihatin dengan kenaikan kasus Covid-19 secara global dan perkembangan mutasi virus di berbagai negara.

Adapun sentimen dari dalam negeri di antaranya datang dari perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro hingga 5 April mendatang. Selain itu, pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih akan minus 0,1 persen hingga minus 1 persen di kuartal I/2021 ikut menekan IHSG.

BISNIS

Baca: OJK: Kondisi IHSG Cukup Baik Dibandingkan Malaysia Filipina

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

5 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya