TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan sejak pandemi Covid-19 yang melanda dunia tahun 2020 lalu, industri Pasar Modal Indonesia mampu bertahan dan sedikit demi sedikit menunjukkan pemulihan yang positif. Meskipun di kuartal I-2020 lalu, sempat mengalami tekanan yang cukup berat
"Kondisi IHSG ini masih cukup baik, jika dibandingkan dengan peer country kita seperti Malaysia dan Filipina," kata Hoesen dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Maret 2021.
Malaysia dan Filipina, kata dia, secara year to date masih mencatatkan minus masing-masing sebesar -0,4 persen dan -8,2 persen.
Pada 15 Maret 2021 kemarin, IHSG sudah kembali menguat dan berada pada posisi 6.324,25 poin.
"Naik sebesar 5,8 persen dibandingkan per 30 Desember 2020 yang hanya mencapai 5.979,07 poin," ujarnya.
Adapun kapitalisasi pasar modal tercatat sebesar Rp 7.401,4 triliun pada 15 maret 2021. Angka itu lebih tinggi dari 30 Desember 2020 yang sebesar 6.968,9 triliun. Peningkatan itu dibareng dengan kenaikan jumlah investor ritel.
Pada 29 Desember 2021 jumlah investor ritel 4,51 juta. Jumlah itu, menurut OJK, menunjukkan peningkat signifikan dari 3,88 juta investor ritel. Sedangkan penawaran umum selama 2021 sebanyak 27 emisi, baik saham dan efek bersifat utang dan atau sukuk senilai Rp 30,53 triliun.
BACA: OJK Cabut Izin Usaha PT Swadharma Nusantara Pembiayaan, Ini Konsekuensinya
HENDARTYO HANGGI