IHSG Jeblok ke Level 6.322,6, Apa Saja Faktor Pemicunya?
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 19 Maret 2021 11:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada hari ini berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia atau BEI.
Melansir data RTI, pada pukul 11.34.05 WIB, IHSG berada pada level 6.322,56
atau turun 36,5 poin (0,55 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level 6.347,8.
Sebanyak 161 saham melaju di zona hijau dan 292 saham di zona merah. Sedangkan 177 saham lainnya stagnan.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya. Bila indeks mampu dipertahankan di atas resisten level terdekat, maka IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan pola uptrend jangka pendeknya.
Dia menilai kuatnya fundamental perekonomian Indonesia turut menjadi penopang bagi kenaikan IHSG. "Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas," kata William dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Maret 2021. Ia memperkirakan IHSG bergerak pada kisaran level 6.260 hingga 6.389 pada hari ini.
Pada perdagangan kemarin, IHSG berhasil parkir di zona hijau dengan naik 1,12 persen ke level 6.347,83. Indeks komposit akhirnya berbalik menguat setelah mengalami koreksi tiga hari beruntun.
<!--more-->
Investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih atau net buy awal perdagangan hari ini sebesar Rp 81,09 miliar. Asing terpantau paling banyak memborong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy Rp 30,1 miliar.
Sementara itu, investor asing paling banyak melepas saham PT Telkom Indonesia (Persero) pagi ini dengan total Rp 18 miliar, disusul saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang mencatat net sell Rp 9,7 miliar.
NH Korindo Sekuritas dalam riset hariannya menyebut pasar AS ditutup lebih rendah dalam perdagangan hari ini dengan Nasdaq lebih jatuh dari 3 persen. Kenaikan imbal hasil obligasi 10 tahun yang tembus 1,7 persen memberi tekanan pada saham di sektor teknologi.
"Sentimen negatif juga berasal dari harga minyak yang turun 7 persen, serta banyaknya pengangguran mingguan klaim yang naik di atas ekspektasi," tulis NH Norindo dalam riset harian, Jumat, 19 Maret 2021.
Keputusan The Federal Reserve dan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga menjadi penunjang penguatan IHSG kemarin. Namun, kenaikan imbal hasil obligasi dan potensi profit taking memiliki kesempatan untuk ditempatkan tekanan di pasar saham hari ini.
NH Korindo memperkirakan pergerakan IHSG akan cenderung bearish atau masuk ke zona merah dan berada di kisaran 6.300-6.400.
HENDARTYO HANGGI | BISNIS
Baca: Menteri Airlangga: IHSG dan Rupiah Recover, Tren Ekonomi Sudah V Shape