Trenggono Minta Akses Pinjaman bagi Pembudi Daya Ikan Kerapu Hibrida Dibuka
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 17 Maret 2021 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menilai budi daya ikan kerapu hibrida cantang memiliki potensi yang menguntungkan. Ia pun meminta Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) memberikan akses pinjaman modal bagi para pembudi daya agar potensi tersebut bisa dioptimalkan.
"Budi daya kerapu hibrida ini perlu untuk terus didorong potensinya, karena selain keunggulannya yang menguntungkan, ini sejalan dengan visi KKP dalam membangun kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat," ucap Trenggono, Rabu, 17 Maret 2021.
Budi daya kerapu hibrida saat ini telah dikembangkan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Trenggono meninjau lokasi budi daya kerapu hibrida cantang di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo pada Selasa, 16 Maret 2021.
Trenggono mengatakan ikan kerapu merupakan salah satu komoditas hasil perikanan budi daya yang memiliki nilai ekonomis tinggi di pasar regional maupun internasional.
Hal yang sama pun diungkapkan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto. Ia menjelaskan, aktivitas budi daya ikan kerapu adalah peluang besar di masa pandemi Covid-19 karena bisa menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir.
"Ini tentu sangat berpeluang untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir khususnya,” ujar Slamet.
<!--more-->
Kerapu hibrida cantang merupakan kerapu hasil persilangan antara induk kerapu macan betina dan kerapu kertang jantan. Kerapu hibrida memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena dapat tumbuh lebih cepat dari induk aslinya.
Kerapu ini, menurut Slamet, bisa tumbuh sekitar 500-600 gram dalam waktu 5-6 bulan dari ukuran tebar 10 sentimeter di Keramba Jaring Apung (KJA).
Kepala BPBAP Situbondo Nono Hartanto mengatakan pihaknya akan berfokus menjadi pusat budi daya ikan kerapu yang terbaik di Asia. Dengan begitu, BPBAP Situbondo bisa menjadi sentra belajar pengembangan budi daya komoditas.
"Diharapkan kedepan bisa menjadi tempat belajar masyarakat tentang bagaimana cara budi daya ikan kerapu yang baik dan benar," ujar Nono.
BACA: Menteri Trenggono Sarankan TNI AL Manfaatkan Lahan Kosong untuk Budidaya Lobster
FRANCISCA CHRISTY ROSANA