Laba Bersih Antam Melesat Hampir 5 Kali Lipat Jadi Rp 1,14 Triliun

Reporter

Bisnis.com

Senin, 15 Maret 2021 10:35 WIB

Gedung Aneka Tambang Unit Geomin. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten pertambangan mineral, PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam, membukukan pertumbuhan laba bersih ciamik kendati pendapatan menurun pada 2020.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham ANTM itu mencatatkan penjualan sebesar Rp 27,3 triliun pada 2020. Jumlah itu lebih rendah 16,3 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp 32,7 triliun.

Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 22,89 triliun dibandingkan dengan beban 2019 sebesar Rp 28,27 triliun.

Selain itu, ANTM berhasil menekan beban penjualan dan pemasaran menjadi hanya sebesar Rp 533,06 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,4 triliun.

Emiten pelat merah itu juga mendapatkan keuntungan dari entitas asosiasi sebesar Rp 128,5 miliar, daripada tahun sebelumnya yang rugi Rp 88,09 miliar. Dari itu, ANTM berhasil membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,14 triliun, melejit 495 persen dari posisi laba 2019 yang hanya sebesar Rp 193,8 miliar.

Di sisi lain, ANTM mencatatkan total liabilitas sebesar Rp 12,69 triliun pada akhir 2020, naik tipis dari posisi akhir 2019 sebesar Rp 12,06 triliun. Total liabilitas itu terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp 7,55 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 5,13 triliun.
<!--more-->
Sementara itu, total aset perseroan pada 31 Desember 2020 tercatat Rp 31,72 triliun, naik dari posisi akhir 2019 sebesar Rp 30,19 triliun. Dari total itu, termasuk kas setara kas perseroan sebesar Rp3,98 triliun.

Di lantai bursa, pada perdagangan Senin (15/3/2021) pukul 10.00 WIB, harga saham Antam turun 3,72 persen ke posisi Rp 2.330 per saham. Kapitalisasi pasar Antam di posisi Rp 56,23 triliun.

BISNIS

Baca juga: Saham Antam Cs Kemarin Jeblok Usai Langkah Elon Musk, Bagaimana Hari Ini?

Emiten pertambangan mineral, PT Aneka Tambang Tbk., berhasil membukukan pertumbuhan ciamik terhadap laba bersih kendati pendapatan mengalami penurunan pada 2020. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham ANTM itu mencatatkan penjualan sebesar Rp27,3 triliun pada 2020. Jumlah itu lebih rendah 16,3 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp32,7 triliun. Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp22,89 triliun dibandingkan dengan beban 2019 sebesar Rp28,27 triliun. Baca Juga : UNTR, ANTM, & MDKA Menggosok Bisnis Emas, Siapa Paling Berkilau? Selain itu, ANTM berhasil menekan beban penjualan dan pemasaran menjadi hanya sebesar Rp533,06 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun. Emiten pelat merah itu juga mendapatkan keuntungan dari entitas asosiasi sebesar Rp128,5 miliar, daripada tahun sebelumnya yang rugi Rp88,09 miliar. Dari itu, ANTM berhasil membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,14 triliun, melejit 495 persen dari posisi laba 2019 yang hanya sebesar Rp193,8 miliar. Baca Juga : Elon Musk Pilih Nikel di Kaledonia, Saham ANTM, INCO, TINS Kompak Melorot Di sisi lain, ANTM mencatatkan total liabilitas sebesar Rp12,69 triliun pada akhir 2020, naik tipis dari posisi akhir 2019 sebesar Rp12,06 triliun. Total liabilitas itu terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp7,55 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp5,13 triliun. Sementara itu, total aset perseroan pada 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp31,72 triliun, naik dari posisi akhir 2019 sebesar Rp30,19 triliun. Dari total itu, termasuk kas setara kas perseroan sebesar Rp3,98 triliun. Baca Juga : Holding BUMN Baterai Bakal Rampung, Saham Antam Malah Lesu Di lantai bursa, pada perdagangan Senin (15/3/2021) pukul 10.00 WIB, harga saham ANTM turun 3,72 persen ke posisi Rp2.330 per saham. Kapitalisasi pasar ANTM di posisi Rp56,23 triliun

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Meski Pendapatan Turun, Antam (ANTM) Cetak Laba Rp1,14 Triliun", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210315/192/1367549/meski-pendapatan-turun-antam-antm-cetak-laba-rp114-triliun.
Author: Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Emiten pertambangan mineral, PT Aneka Tambang Tbk., berhasil membukukan pertumbuhan ciamik terhadap laba bersih kendati pendapatan mengalami penurunan pada 2020. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham ANTM itu mencatatkan penjualan sebesar Rp27,3 triliun pada 2020. Jumlah itu lebih rendah 16,3 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp32,7 triliun. Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp22,89 triliun dibandingkan dengan beban 2019 sebesar Rp28,27 triliun. Baca Juga : UNTR, ANTM, & MDKA Menggosok Bisnis Emas, Siapa Paling Berkilau? Selain itu, ANTM berhasil menekan beban penjualan dan pemasaran menjadi hanya sebesar Rp533,06 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun. Emiten pelat merah itu juga mendapatkan keuntungan dari entitas asosiasi sebesar Rp128,5 miliar, daripada tahun sebelumnya yang rugi Rp88,09 miliar. Dari itu, ANTM berhasil membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,14 triliun, melejit 495 persen dari posisi laba 2019 yang hanya sebesar Rp193,8 miliar. Baca Juga : Elon Musk Pilih Nikel di Kaledonia, Saham ANTM, INCO, TINS Kompak Melorot Di sisi lain, ANTM mencatatkan total liabilitas sebesar Rp12,69 triliun pada akhir 2020, naik tipis dari posisi akhir 2019 sebesar Rp12,06 triliun. Total liabilitas itu terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp7,55 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp5,13 triliun. Sementara itu, total aset perseroan pada 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp31,72 triliun, naik dari posisi akhir 2019 sebesar Rp30,19 triliun. Dari total itu, termasuk kas setara kas perseroan sebesar Rp3,98 triliun. Baca Juga : Holding BUMN Baterai Bakal Rampung, Saham Antam Malah Lesu Di lantai bursa, pada perdagangan Senin (15/3/2021) pukul 10.00 WIB, harga saham ANTM turun 3,72 persen ke posisi Rp2.330 per saham. Kapitalisasi pasar ANTM di posisi Rp56,23 triliun

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Meski Pendapatan Turun, Antam (ANTM) Cetak Laba Rp1,14 Triliun", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210315/192/1367549/meski-pendapatan-turun-antam-antm-cetak-laba-rp114-triliun.
Author: Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

22 jam lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

23 jam lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

1 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

1 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

2 hari lalu

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

Harga emas batangan berada di posisi Rp1.320.000 per gram, kemarin.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

2 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

2 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya