Bitcoin Meroket ke Rp 780,8 Juta, Analis Prediksi Bisa Tembus Rp 1,08 Miliar

Rabu, 10 Maret 2021 10:47 WIB

Ilustrasi Bitcoin. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Harga Bitcoin melejit pada hari Selasa, 9 Maret 2021, naik 3,3 persen ke US$ 54.206 atau berkisar Rp 780,8 juta (kurs Rp 14.405 per dolar AS). Harga aset kripto tersebut kian mendekati rekor tertinggi sebelumnya US$ 58.354,14 atau kisaran Rp 840,57 juta pada 21 Februari 2021.

Dengan begitu, harga Bitcoin telah melonjak hingga 87 persen pada tahun ini. Hal tersebut seiring makin banyak digunakannya mata uang digital tersebut sebagai alat pembayaran.

Melansir Bloomberg, kenaikan harga Bitcoin itu merupakan capaian tertinggi dalam dua minggu. Lonjakan harga terus terjadi di tengah kabar tentang meningkatnya keterlibatan institusional dalam kripto.

NYDIG, penyedia layanan keuangan terkait Bitcoin, mengumumkan bahwa mereka mengumpulkan US$ 200 juta dari investor termasuk Stone Ridge Holdings Group, Morgan Stanley, New York Life, MassMutual, dan Soros Fund Management.

NYDIG mengatakan adopsi Bitcoin di antara institusi semakin cepat, mengutip data bahwa perusahaan asuransi memiliki lebih dari US$ 1 miliar dalam eksposur terkait Bitcoin di platform-nya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

"Bitcoin dan Ethereum bullish kembali karena semakin banyak taruhan uang besar terus mengalir ke cryptocurrency," tulis Edward Moya, analis pasar senior di Oanda, seperti dikutip Bloomberg, Selasa, 9 Maret 2021.

Goldman Sachs Group Inc. baru-baru ini mengatakan bahwa permintaan substansial dari institusi kembali meningkat dan makin intensnya perdagangan mata uang kripto.

Analisis teknis juga mendukung harga yang lebih tinggi. Bahkan, menurut laporan ahli strategi Evercore ISI Rich Ross, Bitcoin diperkirakan bisa mencapai US$ 75.000 atau sekitar Rp 1,08 miliar.

Adapun dalam beberapa hari terakhir, miliarder minyak Kjell Inge Rokke mendukung Bitcoin dan Aker ASA dari Rokke menyiapkan bisnis baru untuk memanfaatkan potensinya.

REUTERS | BISNIS

Baca: Bos Indodax Sepakat dengan BI: Bitcoin Bukan Alat Pembayaran tapi Aset Investasi

Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

7 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

9 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

9 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya