Tumbuh 20 Persen, Laba Bersih Saratoga 2020 Rp 8,82 T
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 9 Maret 2021 18:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. mencatat laba bersih perseroan bertumbuh 20 persen menjadi Rp 8,82 triliun di 2020. Hal ini didukung oleh peningkatan nilai portofolio investasi yang juga terlihat dari nilai aset bersih (net asset value) Saratoga di akhir 2020 yang melesat 39 persen hingga senilai Rp 31,7 triliun.
“Kami bersyukur di tengah situasi sulit akibat pandemi COVID-19 Saratoga berhasil menjaga momentum pertumbuhannya dan meraih kinerja yang baik," kata Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 Maret 2021.
Dia mengatakan bahwa kinerja perusahaan - perusahaan portofolio investasi Saratoga yang solid pada saat pandemi 2020 menjadi kunci pencapaian perseroan. Hal itu tercermin dari kenaikan nilai investasi Saratoga di sejumlah perusahaan portofolio dan pembayaran dividen yang konsisten.
Michael mengatakan sebagai perusahaan investasi yang memiliki pengalaman panjang di Indonesia, Saratoga mengutamakan prinsip kehati – hatian dengan mengelola semua risiko dan secara konsisten menerapkan strategi diversifikasi.
Sepanjang 2020, Saratoga berfokus pada pengembangan strategi perusahaan untuk mempertahankan ketahanan operasional selama pandemi, baik pada perusahaan induk maupun seluruh perusahaan investasi. Target ketahanan operasional ini terbukti dapat dicapai dengan baik.
<!--more-->
Pada tahun 2020 nilai investasi Saratoga di PT Merdeka Copper Gold Tbk. (kode saham: MDKA) naik 120 persen menjadi Rp 10,18 triliun dan nilai investasi di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (kode saham: TBIG) tumbuh 56 persen menjadi Rp 12,64 triliun.
Saratoga juga membukukan pendapatan dividen di tahun 2020 sebesar Rp 750 miliar, yang dikontribusikan oleh PT Adaro Energy Tbk. (kode saham: ADRO) sebesar Rp 215 miliar, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (kode saham: TBIG) Rp 214 miliar, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (kode saham: MPMX) sebesar Rp 210 miliar dan PT Provident Agro Tbk. (kode saham: PALM) sebesar Rp 105 miliar.
Michael menambahkan, Saratoga akan terus mencari peluang-peluang investasi baru dan ikut mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
“Kami berharap program vaksinasi yang kini tengah berjalan dapat segera memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan menghentikan pandemi ini. Saratoga akan terus aktif menjalankan strategi, sehingga pertumbuhan perusahaan akan semakin optimal ketika pandemi telah berakhir,” ujarnya.
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan selama pandemi sejumlah perusahaan portofolio Saratoga menemukan momentum pertumbuhan bisnisnya.
BACA: Sandiaga Uno Ditunjuk Jokowi jadi Menteri Pariwisata, Saham Saratoga Meroket
HENDARTYO HANGGI