Bos BCA Yakin Pertumbuhan Dana Murah Bakal Dorong Kenaikan Aset Tahun Ini

Selasa, 9 Maret 2021 12:10 WIB

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA), Tbk Jahja Setiaatmadja (kedua kanan) didampingi Kepala Kantor Wilayah X Iwan Senjaya (ketiga kanan) menyapa nasabah pada peringatan Hari Pelanggan Nasional di kantor cabang utama BCA di Jakarta, Selasa, 4 September 2018. Hari Pelanggan Nasional diperingati setiap 4 September. ANTARA/Audy Alwi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA, Jahja Setiaatmadja, menyatakan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) masih berkontribusi besar terhadap akumulasi aset bank yang dipimpinnya tersebut.

Jahja pun optimistis tren pertumbuhan aset pada tahun ini dapat terjaga seiring dengan pembukaan rekening baru melalui digital yang masih tinggi. "Ini pembukaan rekening online sudah naik dari hanya 500 per hari menjadi sekarang sudah 9.000. Namun, yang open account, rata-rata saldo masih kecil," ucapnya, Senin, 8 Maret 2021.

Aset BCA tumbuh sebesar 17 persen pada tahun lalu. Kenaikan aset tersebut di antaranya dipicu oleh peningkatan dana pihak ketiga, khususnya pada dana murah.

Dana murah (current account saving account/CASA) bank dengan kode emiten BBCA ini tumbuh 21 persen year-on-year (yoy) dan mencapai Rp 643,9 triliun.

Sementara itu, deposito berjangka meningkat sebesar 14 persen yoy menjadi Rp 196,9 triliun. Jahja menjelaskan pondasi bisnis perbankan transaksi BCA tergolong cukup matang pada masa pandemi.

Advertising
Advertising

Untuk memperkuat franchise perbankan transaksi, kata Jahja, perseroan fokus untuk terus memperluas basis nasabah sekaligus mengembangkan solusi digital secara konsisten. Dengan bisnis sampingan pada lini treasury, perseroan juga masih mampu menjaga percetakan laba dengan imbal hasil yang cukup tinggi.

Sepanjang tahun lalu, BCA membukukan laba bersih Rp 27,13 triliun karena pencadangan yang lebih tinggi untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas aset. Bila dibandingkan dengan kinerja pada tahun 2019, raihan tersebut turun 5,14 persen secara tahunan (yoy) yang mampu meraih laba bersih senilai Rp 28,6 triliun.

BISNIS

Baca: Direktur BCA Beberkan 3 Sebab Utama Ganti Kartu ATM ke yang Berbasis Chip

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

9 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

3 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

3 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

4 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

7 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

9 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya