Sri Mulyani Beberkan Strategi Pemerintah Dorong Kesetaraan Finansial Perempuan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 9 Maret 2021 08:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan salah satu strategi pemerintah untuk mendorong kesetaraan finansial bagi perempuan adalah dengan membangun infrastruktur. Pembangunan infrastruktur ini benar-benar dibutuhkan terutama untuk wilayah termiskin yang belum memiliki akses.
"Jadi kami meningkatkan anggaran agar dapat meningkatkan infrastruktur untuk koneksi internet,” kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara pada Women’s World Banking virtual conference 'Call to Action : Reaching Financial Equality' di Jakarta, Senin malam, 8 Maret 2021.
Sri Mulyani menjelaskan, pembangunan infrastruktur dibutuhkan karena wilayah geografis Indonesia besar dan untuk menciptakan kesetaraan tentu dibutuhkan akses yang sama.
Selain itu, pemerintah mengalihkan program yang telah ada ke arah digital. Salah satunya dengan mengubah program subsidi sosial yang ditransfer langsung ke rekening penerima.
Tak hanya itu, kata Sri Mulyani, pemerintah juga membangun tanggung jawab ekosistem dengan mengenali konsumen dan menerapkan pemindai kode batang atau kode QR. “Melalui cara ini, kenali pelanggan kemudian sistem QR yang disediakan oleh Bank Indonesia, lalu privasi perlindungan data,” ucapnya.
<!--more-->
Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah juga memberikan literasi finansial agar para perempuan dapat memahami digitalisasi. Sedangkan strategi terakhir yang menurut Menkeu paling penting adalah menyiapkan kerangka hukum.
Kerangka hukum yang dimaksud, kata Sri Mulyani, disesuaikan dengan tantangan digital dan keamanannya. "Saya rasa ini sangat penting terutama untuk perlindungan data konsumen karena kita melihat begitu banyak korban akibat digitalisasi."
Di sisi lain, ia mengakui bahwa perempuan kesulitan mengakses permodalan baik dari perbankan maupun lembaga keuangan apalagi di masa pandemi Covid-19. Belum lagi tak sedikit perempuan yang belum melek finansial dan tak paham cara memanfaatkan teknologi digital.
Oleh karena itu, pemerintah memberikan kemudahan kepada pemilik usaha mikro untuk mengakses modal dengan tingkat bunga rendah. Saat ini jumlah pemilik usaha tersebut mencapai 28 juta, atau meningkat dibanding sebelumnya 15 juta orang.
“Kami menggunakan situasi kompetitif ini untuk mengenalkan program yang memungkinkan perempuan mengejar ketertinggalan dan ini adalah salah satu yang terpenting,” kata Sri Mulyani.
BISNIS
Baca: Pemerintah Tengah Siapkan Skema dan Besaran THR PNS, Berikut Faktanya