Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto berbicara kepada wartawan, sesuai pemaparan Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2018, di Kantor Badan Pusat Statistik, Jalan Dr Sutomo, Jakarta, Senin 29 Juli 2019. Tempo/ Fikri Arigi.
TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat inflasi bulanan Indonesia dalam dua bulan terakhir terus mengalami penurunan. Sepanjang Februari 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,1 persen.
"Perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan tapi tipis sekali," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 1 Maret 2021.
Sebelumnya, tren inflasi terus naik sejak awal kuartal IV 2020. Semula pada September 2020, Indonesia mengalami deflasi 0,05 persen.
Barulah pada Oktober 2020, berbalik arah menjadi inflasi 0,07 persen. Setelah itu, inflasi terus naik hingga 0,45 persen pada Desember 2020.
Memasuki tahun baru, nilainya terus menyusut. Terakhir pada Januari 2021, inflasi tercatat sebesar 0,28 persen.
Adapun inflasi sepanjang tahun 2021 ini (Januari-Februari) tercatat sebesar 0,36 persen. Ini masih lebih rendah dari target inflasi tahunan yang dipatok di APBN yaitu 3 persen.
Di sisi lain, inflasi Februari 2021 ini juga masih lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu. Sebab pada Februari 2020, inflasi tercatat sebesar 0,28 persen.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
4 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
5 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.