Kurs Rupiah Melemah di 14.265 per Dolar AS, Paling Jeblok di Asia
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 1 Maret 2021 10:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah terpantau melemah pada awal perdagangan hari ini, Senin, 1 Maret 2021. Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah di pasar spot turun 0,21 persen atau 30 poin ke level Rp 14.265 per dolar AS pada pukul 09.23 WIB.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka di zona merah dengan koreksi 0,14 persen atau 20 poin ke Rp 14.255. Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,078 poin atau 0,09 persen ke level 90,801 pada pukul 09.13 WIB.
Dengan begitu, pelemahan rupiah menjadi yang paling dalam dibandingkan dengan mata uang lainnya di kawasan Asia. Menyusul rupiah, peso Filipina dan yen Jepang masing-masing terkoreksi 0,1 persen.
Sementara itu, dolar Singapura menjadi yang terkuat di Asia setelah terapresiasi 0,16 persen pada pukul 09.24 WIB, disusul Won Korea Selatan dengan kenaikan 0,09 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi sebelumnya menyebutkan sinyal negatif dari data eksternal cukup menguatkan indeks dolar sehingga berakibat terhadap melemahnya mata uang rupiah.
<!--more-->
"Obligasi pemerintah dan khususnya Treasury AS, telah menjadi titik fokus pasar secara global, setelah para pedagang secara agresif mengubah harga dalam pengetatan moneter sebelumnya daripada yang diisyaratkan oleh Federal Reserve dan rekan-rekannya," kata Ibrahim, Jumat, 26 Februari 2021.
Imbal hasil obligasi telah naik tahun ini karena prospek stimulus fiskal besar-besaran di tengah kebijakan moneter yang sangat lunak, yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Selain itu, percepatan laju vaksinasi secara global juga telah mendukung apa yang kemudian dikenal sebagai perdagangan reflasi, mengacu pada taruhan pada peningkatan aktivitas ekonomi dan harga.
Namun dalam beberapa hari terakhir, kenaikan imbal hasil obligasi yang disesuaikan dengan inflasi telah dipercepat. Hal tersebut menunjukkan keyakinan yang berkembang bahwa bank sentral mungkin perlu mengurangi kebijakan ultra-longgar.
Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah bakal dibuka dan ditutup melemah. "Di rentang Rp 14.230 - Rp 14.290 per dolar AS," ucap Ibrahim.
BISNIS
Baca: Bos Indodax Sepakat dengan BI: Bitcoin Bukan Alat Pembayaran tapi Aset Investasi