Foto udara proses perbaikan rel kereta api akibat banjir di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 22 Februari 2021. ANTARA/Fakhri Hermansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo mengatakan jalur rel Stasiun Kedunggedeh-Lemah Abang yang terendam banjir bukan daerah rawan genangan. Ia mengatakan banjir yang merendam sebagian jalur kereta di area tersebut tak pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
"Itu bukan daerah rawan banjir. Ini yang pertama kali terjadi," ujar Didiek saat ditemui di kantor Kementerian Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Selasa petang, 23 Februari 2021.
Pada Ahad pekan lalu, banjir merendam jalur rel kereta api di Stasiun Kedunggedeh-Lemah Abang KM 55 +100 hingga KM 53+600. Air dengan ketinggian 150 sentimeter di atas kop rel membuat jalur rusak dan harus diperbaiki.
KAI pun membatalkan seluruh perjalanan kereta jarak jauh dan lokal dari Jakarta mulai Senin, 22 Februari, sampai Selasa pagi, 23 Februari. Dengan demikian, penumpang yang terdampak pembatalan perjalanan akan mendapatkan pengembalian tiket sebesar 100 persen.
Petugas KAI, kata Didiek, telah melakukan percepatan perbaikan sehingga pada Selasa sore, jalir rel tersebut kembali bisa dilalui kereta api. Namun, perbaikan belum sepenuhnya tuntas karena petugas mesti melakukan penguatan jalur dengan pemasangan stabling beton pada area-area yang terkikis.
Karena itu, kereta api yang melintas di area terdampak banjir dibatasi kecepatannya 10 kilometer per jam. "Kami amankan dulu sambil koordinasi dengan Pak Dirjen (Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan) untuk penguatan karena bronjong-bronjongnya jebol," ujar dia.
Ia memastikan PT KAI bersama Kementerian Perhubungan terus memantau perbaikan rel kereta terdampak banjir. "Dalam dua hari, Pak dirjen dengan Pak Menteri (Perhubungan) turun," ucapnya.