Menteri PUPR Sentil Penanganan Banjir Masih Sektoral dan Teknikal: Rentan Gagal

Minggu, 21 Februari 2021 21:08 WIB

Foto udara banjir melanda kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 20 Februari 2021. Banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi serta drainase yang buruk membuat kawasan elite di Jakarta Selatan ini dilanda banjir hingga 1,5 meter. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa waktu terakhir, banjir menjadi salah satu bencana yang mendominasi di Tanah Air. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mencatat sepanjang 2020, Indonesia telah mengalami 2.900 kali bencana alam.

Basuki menyoroti bencana banjir telah melanda berbagai wilayah di Indonesia sejak awal tahun 2021 ini. Sejumlah banjir yang menimbulkan dampak kerusakan signifikan itu di antaranya adalah yang terjadi di Kabupaten Banyuasin, Kota Manado, Halmahera Utara, Kota Banjarmasin, dan Kota Semarang.

"Ini ternyata didominasi bencana hidrometeorologi, dengan bencana banjir sebanyak 1.065 kali," kata Basuki dalam pembukaan di Webinar Nasional Dewan Sumber Daya Air (SDA) bertajuk "Kenapa Banjir?”, yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Muhammad Zainal Fatah, pada Kamis, 18 Februari 2021.

Dalam pernyataannya yang ditayangkan di YouTube Kementerian PUPR itu, Basuki menyebutkan jumlah bencana banjir tersebut setara dengan 36 persen lebih dari total bencana yang terjadi. Akibatnya, 370 orang meninggal dunia dan 40 ribu unit rumah rusak. Termasuk, beberapa fasilitas publik di bidang pendidikan dan kesehatan.

Sementara sepanjang 2021 saja, sudah ada 200 kejadian banjir di berbagai daerah. Korban meninggal dunia mencapai 140 orang dan 750 orang lainnya luka-luka.

Advertising
Advertising

Informasi ini disampaikan Basuki beberapa saat sebelum banjir menerjang sejumlah titik di Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Dalam kejadian ini, beberapa ruas jalan lumpuh, termasuk jalan tol yang ikut terdampak. Tak hanya itu, listrik pun dipadamkan di sejumlah daerah yang tergenang banjir.

<!--more-->

Lebih jauh, Basuki memaparkan, upaya mengatasi banjir masih sektoral, dan hanya menangani gejala yang muncul dalam sektor tertentu saja. "Terjadi ketidakselarasan di antara kegiatan-kegiatan di satu sektor dan di sektor-sektor yang lain,” ucapnya.

Ia lalu mencontohkan banyak kawasan yang dilanda banjir pada dasarnya merupakan dataran banjir yang seharusnya hanya boleh dikembangkan secara terbatas. “Saat dilanda banjir, penanganan dilakukan bersifat teknikal, seperti membuat kolam dan pompa. Hal ini memicu pembangunan di daerah tersebut yang selanjutnya menyebabkan banjir dengan kerugian yang jauh lebih besar,” ujarnya.

Meski penanganan banjir secara teknikal memang penting dan perlu, menurut Basuki, tapi cara ini memiliki keterbatasan dan tidak dapat menyelesaikan masalah secara jangka panjang. “Ketika parameter rancangannya berubah atau terlampaui, maka penanganan tersebut menjadi sangat rentan untuk gagal."

Oleh karena itu, kata Basuki, kegiatan visioning adalah kegiatan awal yang amat penting untuk dapat menumbuhkan dan membangun komitmen seluruh pemilik kepentingan kepada suatu visi dan tujuan bersama. “Jika visi dan tujuan bersama tidak terbentuk, maka sulit membangun komitmen yang kuat antar-sektor. Saat terjadi sedikit hambatan, pelaksanaan program akan berhenti dan tujuan pembangunan menjadi tidak tercapai,” katanya.

Berdasarkan kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), salah satu penyebab banjir adalah curah hujan ekstrem. Tapi, kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) juga jadi salah satu pemicu bencana banjir belakangan ini.

Bahkan, kata Basuki, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun juga menyebut ada 14 juta hektare lahan kritis di Indonesia. Sehingga, kondisi ini juga mengancam kelestarian DAS dan kemampuan pemulihan lahan kritis yang pada akhirnya berpotensi menimbulkan banjir. "Yang saat ini hanya sekitar 230 ribu hektare per tahun atau 1,66 persen (dari total lahan kritis)," kata dia.

Baca: Banjir Jakarta, Pemerintah Didesak Segera Evaluasi IMB dan Proyek Reklamasi

Berita terkait

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

2 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

2 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

2 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

3 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

3 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Sebut 2 Rumah Dinas Menteri di IKN Telah Rampung: Juli Sudah Semua..

4 hari lalu

Menteri PUPR Sebut 2 Rumah Dinas Menteri di IKN Telah Rampung: Juli Sudah Semua..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dua rumah dinas menteri di IKN sudah rampung pembangunannya.

Baca Selengkapnya