PPnBM Mobil Disebut Picu Impor BBM, Mendag: Jantungnya Dulu Diselametin
Senin, 22 Februari 2021 05:42 WIB
Muhammad Lutfi. TEMPO/Prima Mulia
Di sisi lain, impor BBM selama ini menjadi salah satu pemicu meningkatnya defisit transaksi perdagangan. Tapi dalam kebijakan ini, Lutfi melihatnya sebagai "jatah pembelian mobil tahun lalu" yang belum sempat dibelanjakan oleh konsumen.
Lutfi pun berharap konsumen membeli mobil dengan kredit perbankan. Sehingga, pertumbuhan kredit yang tahun lalu kontraksi, bisa tumbuh di 2021. Walau demikian, ia mengatakan sejumlah upaya menekan impor migas akan tetap dilakukan.
Salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan energi baru terbarukan di sejumlah daerah. Tapi ketika ditanya apakah dirinya siap dengan kenaikan impor BBM di tahun depan, Lutfi hanya menjawab santai, "ya itu nanti kita pikirkan tahun depan."
Cerita lengkap di balik kebijakan PPnBM Nol Persen dan wawancara Tempo bersama Muhammad Lutfi dapat disimak di Majalah Tempo edisi hari ini, Sabtu, 20 Februari 2021.
Baca: Usai PPnBM 0 Persen, Mendag Lutfi Akan ke Tokyo Datangi Tiap Pabrik Otomotif
Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka
13 jam lalu
Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.
Baca Selengkapnya
6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global
15 jam lalu
6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global
Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?
Baca Selengkapnya
BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi
22 jam lalu
BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.
Baca Selengkapnya
Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan
1 hari lalu
Publik Ramai Kritik Bea Cukai, Ekonom: Itu untuk Kebaikan
Bea Cukai sedang kebanjiran kritik dari publik. Ekonom menilai kritik itu baik untuk perbaikan di tubuh Bea Cukai.
Baca Selengkapnya
Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor
1 hari lalu
Askolani Paparkan Peran Bea Cukai bagi Perekonomian di Tengah Kisruh Barang Impor
Askolani memaparkan bagaimana capaian pengawasan dan penindakan dilakukan oleh lembaganya selama ini.
Baca Selengkapnya
Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor
1 hari lalu
Profil dan Kekayaan Pejabat Bea Cukai yang Sedang Disorot Imbas Penindakan Barang Impor
Askolani dilantik menjadi Dirjen Bea Cukai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Maret 2021.
Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan
1 hari lalu
Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan
Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.
Baca Selengkapnya
Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai
2 hari lalu
Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai
Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.
Baca Selengkapnya
Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina
2 hari lalu
Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina
Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina
Baca Selengkapnya
Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai
2 hari lalu
Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai
Bea Cukai saat ini tengah ramai disorot imbas beragam masalah penindakan barang impor.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
13 jam lalu
14 jam lalu
17 jam lalu
17 jam lalu
18 jam lalu
19 jam lalu
22 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu