OJK Sebut Perbankan Masih Akan Hadapi Tantangan Fenomenal, Apa Artinya?

Kamis, 18 Februari 2021 19:16 WIB

Logo OJK. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Teguh Supangkat mengatakan industri perbankan dan sektor keuangan masih akan dihadapkan pada tantangan fenomenal pada 2021 akibat pandemi Covid-19. Tantangan tersebut mengacu pada peningkatan risiko kredit dan perubahan ekspektasi masyarakat terhadap perubahan layanan bank.

“Dampak Covid-19 yang berkelanjutan diiringi dengan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) sangat berpotensi meningkatkan risiko kredit dan perubahan ekspektasi masyarakat terhadap layanan perbankan seiring perkembangan ekonomi dan teknologi informasi,” ujar Teguh dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual pada Kamis, 18 Februari 2021.

Teguh merinci setidaknya terdapat empat tantangan sepanjang tahun ini. Pertama, struktur perbankan nasional masih didominasi oleh populasi bank berskala usaha kecil. Bank-bank tersebut memiliki daya saing rendah sehingga dalam jangka pendek maupun panjang harus dilakukan konsolidasi untuk memperbesar skala bisnis.

Kedua, perubahan ekosistem dan ekspektasi stakeholder maupun masyarakat semakin masif di masa pandemi. Karenanya, tutur Teguh, perlu beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan perbankan. Kondisi tersebut menuntut perbankan melakukan transformasi struktural berbasis digital.

Ketiga, adanya ekspektasi terhadap sektor jasa keuangan terutama perbankan dalam pemulihan ekonomi nasional. Ia mengatakan regulator telah merilis road map pengembangan perbankan Indonesia 2021-2025 yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Advertising
Advertising

“Kami berharap road map pengembangan perbankan Indonesia 2021-2025 lebih lanjut bisa memberikan arah perbankan mengatasi beberapa tantangan ke depan,” ujarnya.

Keempat, pembenahan internal, baik dari sisi pengaturan, pengawasan, hingga perizinan perlu dilakukan agar perbankan dapat lebih adaptif dan mampu mendukung ekosistem baru industri perbankan. “Ini menjadi pijakan dalam pengembangan ekosistem industri perbankan di masa pandemi, diiringi perizinan-perizinan yang kondusif,” kata Teguh.

Baca: Gubernur BI Beberkan Alasan Turunkan Suku Bunga Acuan jadi 3,5 Persen

Berita terkait

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

3 jam lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

9 jam lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

13 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

1 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

3 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

3 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

3 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya