Sri Mulyani Bicara 3 Isu yang Mengancam Pertumbuhan Inklusif Asia

Kamis, 18 Februari 2021 11:11 WIB

Sri Mulyani. Instagram/@smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawarti menyebut tiga isu yang bisa mengancam negara-negara Asia untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Ketiganya yaitu pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan perkembangan teknologi.

Pertama yaitu pandemi. Sebelum Covid-19 datang, kata dia, Asia menjadi salah satu kawasan yang sudah menikmati perkembangan yang luar biasa. Mulai dari meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menekan angka kemiskinan, tapi di saat yang bersamaan juga peduli pada isu perubahan iklim.

"Perkembangan di Asia menjadi salah satu yang paling ditiru di dunia," kata Sri Mulyani dalam webinar Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada Kamis, 18 Februari 2021.

Pertumbuhan di Asia ini semakin inklusif, alias dinikmati oleh lebih banyak lapisan masyarakat. Tapi kemudian datanglah pandemi yang mengubah segalanya. Berbagai indikator, kata Sri Mulyani, telah menunjukkan bahwa pandemi ini telah menimbulkan kesenjangan antar kelompok masyarakat.

Kelompok ekonomi yang kaya memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan imunitas dan terhindar dari Covid-19. Kondisi yang berbeda justru dialami oleh kelompok yang lebih miskin, yang lebih rentan terhadap Covid-19.

Kedua yaitu perubahan iklim. Berbagai studi, kata Sri Mulyani, telah menunjukkan bahwa isu ini melahirkan dampak yang berbeda antara kelompok kaya dan miskin. Baik individu maupun negara.
<!--more-->
Negara yang lebih miskin, kata Sri Mulyani, menanggung dampak yang lebih besar akibat perubahan iklim. "Ini fakta, dan sudah ada buktinya," kata dia.

Ketiga yaitu perkembangan teknologi. Berbagai isu di atas sebenarnya coba diselesaikan dengan pengembangan teknologi. Tapi sebagai pembuat kebijakan, Sri Mulyani telah melihat isu ini juga menimbulkan tantangan baru bagi pertumbuhan yang inklusif.

Sebab, perkembangan teknologi juga akan melahirkan kesenjangan baru. Sebagian kelompok bisa mengakses teknologi dengan mudah. "Sehingga menjadi lebih produktif dan memperoleh manfaat dibandingkan mereka yang tidak punya akses dan tertinggal," kata Sri Mulyani.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Alokasi Dana Penanganan Covid Tahun Ini Rp 173,3 T

Berita terkait

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

20 jam lalu

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

UI menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra dalam UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

2 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Tinjau UTBK di UI, Ketua Umum SNPMB Sebut Proses Berjalan Sesuai Prosedur

2 hari lalu

Tinjau UTBK di UI, Ketua Umum SNPMB Sebut Proses Berjalan Sesuai Prosedur

Ketua Umum Tim Penanggungjawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Ganefri, mengatakan pelaksanaan UTBK SNBT tahun 2024 hari pertama berjalan lancar.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

3 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya