Terkini: Lewati Level Psikologis, Bitcoin Meroket Capai Rekor Rp 706 Juta
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 17 Februari 2021 08:39 WIB
"Imbal hasil tinggi memberikan dolar dengan sedikit dukungan," kata Shaun Osborne, kepala strategi valas di Scotiabank di Toronto. "Tapi banyak orang percaya kenaikan imbal hasil akan dibarengi dengan inflasi yang lebih tinggi."
Meski tak yakin bagaimana dampaknya kepada tren keseluruhan, Osborne memperkirakan dolar AS akan diperdagangkan lebih melemah di masa mendatang. Terhadap sekeranjang para pesaingnya, dolar naik 0,21 persen menjadi 90,508, setelah sebelumnya jatuh ke 90,117, level terendah sejak 26 Januari.
Terkait Bitcoin yang menembus level psikologis US$ 50.000 itu, Osborne melihatnya sebagai hal yang spekulatif. Pasalnya, mata uang kripto itu terakhir ditarik kembali ke US$ 48.675,18.
Mata uang kripto terbesar di dunia itu telah meningkat sekitar 68 persen sepanjang tahun ini, didorong oleh pengumuman Tesla Inc. telah membeli Bitcoin senilai US$ 1,5 miliar. "Karena perusahaan yang lebih besar tertarik, hal itu memberikan legitimasi yang lebih besar, tetapi tampaknya masih spekulatif, perdagangan ritel pada saat ini," kata Osborne.
ANTARA
Baca: Bitcoin Capai Rekor Tertinggi Baru, Hampir Tembus USD 50.000